TERNATE — Wahana Visi Indonesia (WVI), Universitas Khairun (UNKHAIR), dan PT Bio Agromitra Indonesia menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Riset Kolaborasi sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung pertanian yang inklusif dan ramah lingkungan di Maluku Utara. Riset ini menyoroti manfaat penggunaan pupuk hayati berbasis biokonversi dalam meningkatkan hasil panen, memperbaiki kualitas tanah, dan mendukung praktik pertanian berkelanjutan (Good Agricultural Practices). Kegiatan ini juga menjadi ajang berbagi pembelajaran dari Inclusion Project, program WVI yang mendampingi petani kecil, perempuan, dan kelompok rentan melalui pelatihan pertanian dan akses pasar.
“Kegiatan diseminasi ini sangat penting sebagai ruang refleksi atas hasil riset kolaboratif. Kami melihat bagaimana ilmu pengetahuan bisa langsung berdampak bagi petani di lapangan. Semoga kemitraan ini terus berlanjut dan memperkuat kontribusi kampus terhadap pembangunan pertanian yang inklusif,” ujar Iis Hamsir, perwakilan LPPM UNKHAIR, Sabtu (26/4/2025).
Julianto, petani sayuran dari Kayu Merah, turut membagikan pengalamannya: “Sudah lebih dari dua tahun saya pakai pupuk biokonversi. Dulu hanya sebagai pupuk biasa, tapi karena ada pendampingan rutin, saya belajar cara memanfaatkannya secara maksimal. Sekarang saya juga mencampur untuk fermentasi dengan kotoran hewan—hasilnya lebih banyak dan lebih bagus. Tanah juga makin subur dan panen meningkat.”
Purwono Budhi Rahmadi, Team Leader Inclusion Project WVI Maluku Utara, menambahkan: “Diseminasi ini bukan hanya tentang berbagi hasil riset, tetapi tentang memperkuat sinergi antar lembaga untuk perubahan nyata di lapangan. Melalui Inclusion Project, kami ingin memastikan bahwa petani kecil, perempuan, dan kelompok rentan punya akses yang sama terhadap pengetahuan, teknologi, dan pasar. Kolaborasi dengan UNKHAIR dan Bio Agromitra Indonesia memperkaya pendekatan kami dan mempercepat dampak yang kami harapkan di komunitas.”
Thamrin Marsaoly, Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, juga memberikan apresiasinya: “Kami menyambut baik kolaborasi ini karena sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam meningkatkan kapasitas petani dan keberlanjutan sektor pertanian. Inovasi seperti pupuk biokonversi sangat relevan untuk kondisi lahan kita yang perlu terus dijaga kesuburannya. Semoga hasil riset ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan kebijakan daerah ke depan”.
Kegiatan ini dihadiri oleh LPPM UNKHAIR, Dinas Pertanian, akademisi, praktisi pembangunan, perwakilan petani, serta Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, yang menunjukkan dukungan terhadap pengembangan pertanian berbasis komunitas. Para mitra berharap hasil riset ini bisa menjadi rujukan untuk perumusan kebijakan dan program pertanian yang berpihak pada petani.(red/rls)