TERNATE, ONE.id – Merayakan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin Kalinantan Selatan, PWI Pusat kembali menggelar Anugerah Kebudayaan untuk Bupati/Walikota. Ini yang kedua, setelah yang pertama 2016 pada HPN di Lombok, sebagai pilar demokrasi ke-4, pers bertugas mendorong tidak hanya bidang politik dan ekonomi semata, tapi juga kebudayaan yang dicita-citakan sebagai landasan pembangunan.
Pers bertugas mendorong tidak hanya bidang politik dan ekonomi semata, tapi juga kebudayaan yang dicitn-citakan sebagai landasan pembangunan. Pondaflaran yang tadinya ditutup 15 November 2019, diperpanjang hingga 30 November 2019. “Untuk memben’ waktu dan kesempatan pada Bupati dan Walikota m aura ‘ni dengan persiapan yang matang.” ujar Yusuf Susilo Haltono sebagai Pelaksala Amgerah Kebudayaan PWI Pusat, Minggu. (10/11/2019).
Dijelaskan Yusuf, tujuan penghargaan ini untuk memilih Bupati/Walikota yang pro kebudayaan dan melek media. Yang sepak teriangnya membetikan inspirasi dan eduksi tentang pedunya membangun Kabupaten/ Kota berbasis kebudayaan yang berkemajuan, masyarakatnya berkarakter melek media dan bisa memanfaatkan medsos.
”Bupati/Walikota yang pemah mendapatkan penghargaan di tahun 2016, antara Iain Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Tegal Enthus Susmono (aka), Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi, Bupati Wakatobi Hugua dan Walloon Sardinia Ai Yusd serta Walikota Bandung Ridwan Kamil,” terang Yusuf Susilo.
Yusuf Susilo menambahkan, pendaftaran dapat dilakukan melalui email pwianugerahkebudayaan@gmail.com. Dengan melampirkan proposal yang di dalamnya berisi empat aspek. Pertama, Aspek pemanfatan media massa dan media sosial, untuk wahana penguatan kebudayaan lokal, dan alat komunikasi lokal-nasional dan global. Kedua, Aspek Aspek Peraturan Daerah tentang kebudayaan (cagar budaya, pelestarian tradisi dan adat istiadat, bahasa, kesenian, museum, festival, pariwisata, kuliner, dll), dan bagaimana mengimplementasikannya sebagai sarana pembinaan karakter, ekspresi kreatif, mengukuhkan persatuan dalam keragaman, keadilan, dan kesejahteraan rakyat.
Ketiga, Aspek inovasi, berupa kebijakan, program hingga implementasi, yang mengarus-utamakan kebudayaan, sehingga mampu merevolusi mental masyarakat setempat, dalam mencapai kelestarian lingkungan, kemajuan, kesejahteraan (ekonomi) yang berkeadilan (hukum). Dan keempat. Aspek pendukung pada aktualisasi nilai-nilai lokal yang berdaya nasional/global, berupa anggaran, even2, sarana/prasarana, SDM, dan publikasi/dokumentasi yang berkelanjutan.
“Jika pada Anugerah Kebudayaan pertama memilih 7 Bupati/Walikota, pada pelaksanaan kedua ini, direncanakan sampai 10 Bupati/Walikota. Adapun Tim Jurinya dari unsur Wartawan Senior Kebudayaan, Budayawan/akademisi, Pengurus PWI Pusat, perwakilan Apkasi dan Apeksi,” jelas Yusuf.
Dikatakan Yusuf, para Bupati/Walikota terpilih, nantinya akan menerima trofi dan piagam Anugerah Kebudayaan PWI Pusat pada puncak perayaan Hari Pers Nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 9 Februari 2020. Dalam penyelenggaraan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat yang kedua kalinya ini, PWI Pusat bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi ) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).
Sementara Itu ketua PWI Malut, Syahfruddin Ganda, SH. MH saat dikonfimasi media ini (25/11/19) menyampikan, bukan saja tujuh kabupaten yang telah diminta, namun kesempatan ini juga untuk Kabupaten/Kota lain yang memiliki budaya tersendiri, perlu diangkat secara nasional agar dapat mendaftarkan diri.
“ Terus terang bahwa penghargaan ini untuk memili Bupati/Walikota seluruh indonesia yang eksis dibidang kedudayaan dan milek media, sepak terjangnya memberikan inspirasi dan edukasi, dan membagun Kabupaten/Kota,” jelas Syahfruddin.
Syafruddin menyebutkan Bupati Taliabu, Aliong Mus yang pernah menerimah anugerah untuk kali pertama pada HPN lalu namnti PWI Malut mengajukan 6 nama baru Walikota Ternate, Bupati Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Pulau Morotai.
“ Kami minta perhatian dan kerja sama terutama Kadis Kebudayaan dan Parawisata untuk segera melengkapi sarat-sarat yang diminta PWI Pusat, kami juga himbau agar grub-grub tarian senantiasa memberikan semagat terhadap Budaya di Daeranya masing-masing,” kata Syafruddin.(S06)