TERNATE, ONE.id – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara (Malut) resmi berganti. Pergantian Kepala BNNP Malut melalui Serah Terima Jabatan (Sertijab) melalui Video Conference yang di pimpin langsung kepala BNN RI. Drs. Heru Winarko.
Kepala BNNP Malut sebelumnya dijabat oleh Brigjen Pol Drs. Edi Swasono dalam jabatan barunya sebagai kepala BNNP Kalimantan Tegah.
Sedangkan Kepala BNNP Malut di isi, Kombes Pol M. Arief Ramdani, yang sebelumnya menjabat sebagai Kma Kalemdalugri Bid. Kermadianmas Stik-Pktik Lemdiklat Polri Kma.
Kepala BNN RI Drs. Heru Winarko dalam sambutanya mengatakan, kepala BNN yang baru harus menyamakan prespesi tentang Tim Asesment Terpadu (TAT) dan persepsi pasal 127 tentang Rehabilitasi.
“Bagaimana asesemen terhadap pengguna, kepala BNNP sebagai ketua TAT untuk meningkatkan koordinasi dengan tim TAT yang terdiri dari jaksa, polisi, tim medis dan psikolog,” Tegas Heru dalam sambutanya. Rabu (13/05/2020).
Heru menambahkan, pastinya ada tantangan kita untuk tendensi melegalkan ganja, BNN tetap melarang ganja di Indoesia, hal ini yg menjadi fokus kita.
“Selain tugas itu, kita tetap melaksanakan tugas dengan menjalankan protokoler kesehatan,” Jelasnya. Sembari menyebutkan Kepada-kepala yang baru dirinya mengingatkan agar meningkatkan kinerja karena tantangan pencegahan serta peredaran gelap Narkoban yang sangat berat.
Terpisah Brigjen Pol Drs. Edi Swasono usai Sertijab kepada wartawan mengatakan, selama 1 tahun 13 hari ia bertugas sebagai Kepala BNNP Malut, ada beberapa capaian yang ia peroleh.
“Alhamdulillah, untuk internal periode 2019-2020 kemarin, secara Nasional BNNP Malut mendapatkan rengking pertama, penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) seluruh satker BNN di Indonesia,” Akunya.
Edi menambahkan, capaian itu menurutnya sangat fantastis, dari capaian ini adalah bentuk kerja keras dari rekan-rekan BNNP Malut.
“Dalam capaian IKPA ini, pastinya kerja dengan profesionalitas, akuntabilitas, tetap terjaga dan tetap di pertanggungjawabkan.,” Jelasnya.
Edi bilang, sedangkan capaian-capaian lainya, seperti angka ketergantungan masyarakat Malut yang terpapar Narkoba, berdasarkan hasil penelitian dari tahun 2016, di bandingkan dengan tahun 2019 kemarin, angkanya mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Penelitian tahun 2018 kemarin, kita di angka Delapan belas ribu, seratus delapan puluh satu, masyarakat Malut yang terpapar Narkoba, di tahun 2019 kemarin cukup drastis sekali, kisaran di anggka tiga ribuan,” Tutupnya. (02/ Sam).