JAILOLO, ONE.id – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat(Halbar) Provinsi Maluku Utara(Malut), Sabtu(16/11/2019),kembali menggelar panen jagung diatas lahan seluas 15 hektar. Panen jagung kali ini sekaligus dirangkaikan dengan penanaman perdana cabe seluas 1 hektar bersama kelompok tani Akelamo Jaya di Desa Akelamo, Kecamatan Sahu.
Turut hadir pada panen tersebut, Bupati Halbar Danny Missy, Asisten I Setda Halbar Vence Muluwere, Pimpinan SKPD, unsur forkopimcam serta masyarakat Desa Akelamo yang tergabung dalam kelompok tani Akelamo Jaya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Danny mengapresiasi kelompok tani yang ada di Halbar khususnya kelompok tani Akelamo Jaya, karena cerdas dalam pemanfaatan lahan-lahan kosong yang ada di sekitar rumah mereka untuk dijadikan lahan pertanian yang dapat mendorong sektor ekonomi masyarakat.
“Ini merupakan cara cerdas para kelompok tani karena pemanfaatan lahan yang efektif dengan menghasilkan 2 hasil pertanian dalam 1 lahan, yaitu jagung yang berada di bawah pohon kelapa, dimana ini nantinya berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat,” kata Danny.
Dia berharap ini dapat menjadi contoh buat kelompok-kelompok tani yang lain, supaya bisa membawa dampak ekonomi kepada masyarakat dalam rangka membangun negeri ini ke arah yang lebih baik.
“Saya juga membawa sedikit bantuan berupa alat pipil jagung untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok Tani Akelamo Jaya dalam mengelola hasil panen jagung,” katanya.
Danny mengatakan, sudah berkordinasi dengan menteri pertanian bahwa tahun 2020 pihak kementrian akan mengucurkan dana untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sekitar Rp 5 triliun untuk seluruh Indonesia.
Dengan KUR ini katanya, diharapkan kelompok tani khususnya yang ada di Halbar dapat memanfaatkannya untuk mengajukan modal pinjaman ke pihak perbankan dalam rangka pengembangan usaha pertanian.
“Menteri juga memberikan penegasan kepada gubernur dan bupati untuk mengawasi seluruh perbankan yang ada di daerah masing-masing, apabila perbankan tidak memberikan KUR kepada masyarakat ataupun petani maka pemerintah akan menindak tegas hal tersebut,” ujarnya Danny.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Totari Balatjai didampingi Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Selviana menyatakan panen seluas 15 hektar ini menghasilkan 75 ton dengan harga Rp.3000/kilo.
“Jadi secara analisis usaha tani akan sangat menguntungkan petani karena dari 75 ton bisa mencapai keuntungan sekitar Rp 225 juta,” kata Totari.
Untuk fasilitas pemasaran katanya dapat diakomodir langsung oleh Perusda dan juga ada pedagang lokal yang mengambil hasil panen dari setiap petani. Sesuai perjanjian Pemkab Halbar dengan Perusda Saloi Sirimoi, pihak perusda punya tanggung jawab besar terhadap setiap produksi tani yang ada di Halbar terutama untuk komoditi jagung.
Usai melakukan panen jagung, Bupati Danny dan juga kelompok tani akelamo jaya melakukan ujicoba alat pipil jagung dan penanaman cabe perdana di lokasi yang bersebelahan dengan area pertanian yang ada dekat dengan lahan jagung.