HALUT, JURNALONE.ID – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Halamhera Utara bersama Aliansi Masyarakat Halut Cinta Damai yang terdiri dari DPC Pemuda Pancasila Halut, DPC Maluku Utara Bersatu Halut dan Forum Pemuda Tobelo Selatan melaksanakan Aksi di depan Polres dan Kantor Bupati Halmahera Utara,Kamis (09/3/22).
Aksi tersebut dilaksanakan untuk mendukung sikap Bupati Halmahera Utara atas tindakan oleh oknum – oknum DPC GMNI yang menggelar aksi 23 Februari 2023 bulan kemarin.
Koordinator Lapangan Swito menyatakan bahwa, KNPI bersama Aliansi Masyarakat Halut Cinta Damai, DCP Pemuda Pancasila Kabupaten Halut, DPC Maluku Utara Bersatu dan Pemuda Tobelo Selatan menegaskan kepada pihak Polres Halmahera Utara segera menindak lanjuti proses laporan dari Pemda Halmahera Utara dengan nomor laporan Polisi STPLP/69/1/2023/SPKT, atas tindakan pencemaran nama baik serta martabat Pemerintah Daerah.
Selain itu, masa akai juga mendesak pihak Polres Halut agar secepatnya proses atas laporan oleh Kader KNPI dan Pemuda Pancasila Halmahera Utara dengan nomor Laporan Polisi STPLP/71/11/2023/ SPKT tertanggal 02 Maret 2023, terkait pencemaran nama baik melalui media sosial (Facebook ) oleh Rovin Djinimangale dan Adrian Bajo.
Selanjutnya, Korlap memberika Aprisiasi bagi teman – teman GMNI atas penyampaian orasi di beberapa pekan kemarin. Namun tetapi, Swito menegaskan dan meminta seluruh OKP dan Masyarakat agar mengutamakan etika dalam sampaikan pendapat dimuka umum karena sesuai keadilan dimana bumi
dipijak disitu langit dijunjung.
Tambah Swito, Kami meminta Pemda segera bentuk Tim untuk panggil teman teman GMNI yang dugaan pencemaran nama baik bupati Halmahera Utara, dan meraka harus minta maaf karena telah cederai nilai – nilai HIBUALAMO, ini ketegasan kami. ” Kami tidak main-main atas kasus ini, Karena bupati merupakan orang tua kami sebagai anak,” tegasnya.
Pihiknya menyampaikan, Pemda Halut harus panggil oknum- oknum pencemaran nama Blbaik, kerana prinsipnya, Kami masyarakat Tobelo Selatan tersinggung atas sikap teman teman GMNI terhadap Bupati Halut. ” Segera minta maaf, karena etika orang tua untuk anak kami jaga. Salah satu Tokoh Adat Tobelo Selatan Yason Hendrik katakan merasa tidak Nyaman dan ini berpengaruh, karena HIBUALAMO rumah kita sendiri dan ada janji yang tersentuhan,” ungkapnya.
Bupati Halut Ir.Frans Manery tidak terlepas dari orang Adat sehingga kami sampaikan aspirasi ini yang tertuang dalam nilai nilai HIBUALAMO. “Ditekan oleh Adat, agar Pemda segara mediasi untuk pertemuan dengan mereka (oknum oknim GMNI) meminta maaf dalam waktu dekat, jika tidak makan kami akan lakukan dengan cara kami selalu Adat di Hibualamo, ini ketegasan kami orang Adat,” terang Yason. (Jefry/SMG)