JAILOLO, ONE.id – Ratusan Kepala Desa di Kabupaten Halmahera, Provinsi Maluku Utara, terlibat ricuh dengan aparat kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor bupati halmahera barat, Selasa(02/6). Massa aksi kemudian menerobos masuk ke dalam kantor dan merusak sejumlah fasilitas yang ada dengan maksud mencari sejumlah pejabat pemerintah.
Aksi ricuh para kepala desa ini karena tunjagan gaji mereka yang tak kunjug di bayarkan oleh pemkab halbar selama tiga bulan berjalan.
Amatan media ini, Kericuhan itu dipicu karena massa aksi melakukan pembakaran ban bekas yang tidak diijinkan oleh pihak kepolisian sehingga kericuhan memuncak.
tak hanya itu, emosi massa aksi semakin memuncak karena tidak ada pihak pemerintah yang menemui massa aksi, sehingga mereka terpaksa menerobos masuk ke ruangan aula kantor bupati dan merusak kaca pintu.
Massa yang masuk ke kantor itu dengan tujuan untuk menemui sang bupati Danny Missy, untuk menanyakan kejelasan realisasi tunjangan mereka yang tak kunjung dibayar, namun bupati tidak berada di tempat.
Ketua Apdesi Halbar, Rustam Fabanyo mengungkapkan, Pemkab Halbar, sengaja menunda pembayaran tunjangan para kades selama tiga bulan, padahal mereka sudah melakukan pelayanan kepada warga desa.
“Selama tiga bulan berjalan, pemkab halbar sengaja tidak membayar tunjangan kami para kades,ini merupakan praktik buruk yang seharusnya tidak dilakukan oleh pemkab halbar,”ungkapnya.
Sementara itu, menjelang beberapa menit, ratusan kepala desa itu kemudian ditemui oleh wakil bupati, Ahmad Zakir Mando dan sekretaris daerah, Syahril Abd Radjak, dihadapan ratusan para kades, wakil bupati memerintahkan kepada Kaban Keuangan Halbar, Mohamad Marasabesy untuk merealisasikan tuntutan para kades tersebut.