Tegas! IMS Ingatkan ASN, Guru Hingga Kepsek Yang Bandel

banner 120x600
banner 468x60

HALMAHERA TENGAH – Calon Bupati Halmahera Tengah peraih suara terbanyak di Pilkada serentak 2024, Ikram Malan Sangadji, mengaku akan membersihkan birokrasi setelah dirinya menjabat sebagai bupati terpilih nanti.

Penyampaian itu dilontarkan Ikram saat melangsungkan tatap muka bersama warga Desa Lembah Asri, Kecamatan Weda Selatan, Sabtu (30/11/ 2024).

Dirinya menyindir sejumlah Aparatur Sipil Negara dan sejumlah guru maupun Kepala Sekolah yang sejauh ini tidak profesional serta terlibat politik praktis dalam pilkada serentak.

Ikram menyatakan keunggulan dan kemenagan dirinya dipilkada Halmahera Tengah merupakan kemenagan rakyat Halmahera Tengah.

Kendati begitu, kemenagan tersebut lanjut Ikram, tidak berlaku di pemerintahan daerah yang pernah dipimpinnya dan bukan kemenangan para ASN, sebab ada pula beberapa ASN tidak menginginkannya menang Pilkada.

” Ini bukan kemenangan ASN karena ada pegawai kita juga yang tidak menginginkan kemanagan kita. Karena mereka punya opsi lain,” ucap Ikram.

Dirinya menjelaskan, tujuan maju pada Pilkada serentak taklain hanya untuk membuat pemerintahan disana bagus dan stabil tidak seperti sebelumnya yang marak Korupsi Kolusi Nipotosme (KKN).

” Para ASN terutama guru yang tidak mau ikut ke kita itu bisanya guru- guru yang suka menilep anggaran pendidikan di sekolah.Guru-guru seperti itu tong buang di pantai,” kata Ikram.

Selain itu, awal dirinya telah mengetahui ASN, oknum guru, dan kepala sekolah nakal yang berseberangan dengan kebijakannya sewaktu menjabat sebagai Pejabat Bupati 1 tahun 7 Bulan.

” Kalau ada Ibu guru bapak guru yang diancam akan dikeluarkan dari rumah dinas dipindahkan dari tempat kerjanya pada momen pilkada ini , orang-orang seperti itu saya akan habiskan, ” tegas ikram.

Ikram juga mengantongi beberapa nama inisial R dan B yang bakal ditanganinya dikemudian hari ketika terpilih sebagai bupati.

” Apalagi kepala sekolah kepala sekolah itu saya habiskan itu. Kalau kita berkuasa di pemerintahan mereka tidak punya kesempatan lagi untuk menilep , tidak adalagi orang tua siswa yang disuruh bawa kue , bayar raport siswa sebagai bentuk pungutan liar ,” janji Ikram.(rls/SMG)

banner 325x300