TERNATE, JURNALONE.id – Sebagai bentuk perhatian serius dalam penanggulangan korban bencana alam di wilayah Maluku Utara, Persatuan Olaraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) lakukan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Basarnas Ternate, berlangsung di Sekretariat Nukila Dive Center, Kota Ternate, Sabtu (4/01/2023).
Dikesempatan itu Ketua POSSI Maluku Utara, Rahmi Husen menjelaskan bahwa, wilayah Maluku Utara merupakan rawan bencana alam yang cukup tinggi, karena sebagian besar wilayah Maluku Utara dikeliligi oleh laut yaitu seluas 106.977,32 km² dari total luas wilayah Provinsi Maluku Utara mencapai 140,255,36 Km².
Untuk itu kata Rahmi, POSSI tidak hanya fokus pada olarga selam bawah air saja, namun POSSI juga dapat memberi peran untuk berkontribusi dalam setiap penangan bencana alam yang selama ini dilakukan Basarnas dan unsur lain.
” Kami melihat potensi relawan masih sangat kurang sehingga kami dari POSSI berinisiatif melaksanakan kegian ini dalam rangka menyiapkan relawan kami, jika terjadi bencana dan dibutuhkan Basarnas maka kami dari POSSI sudah siap yang memiliki keahlian evakuasi bawal air,” kata Rahmi usai menandatagani MoU bersama BasarnasTernate.
Tokoh muda Halmahera Selatan juga sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara itu juga mengatakan bahwa, setelah adanya MoU maka POSSI telah menyedikaan relawan yang siap dan memiliki keahlian yang tangguh menjadi bagian dari potensi SAR dibawa garis komando Basarnas Ternate, untuk melakukan langkah-langkah penangan bencana alam jika sewaktu-waktu itu terjadi.
” Kita tetap berada dibawa garis komando Basarnas kami membantu menjadi relawan. Bahkan saat ini kami sudah galahkan beberapa daerah karena tingginya rawan bencana alam, meski POSSI ini utamanya adalah olaraga selam bawa air, tetapi kawan-kawan memiliki keahlian sehingga tidak salah kita kerahkan menjadi potensi SAR membantu Pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman mengatakan, langkah POSSI untuk bersama-sama Basarnas Ternate, merupakan langkah yang baik jika adanya bencana maka Basarnas tentu membutukan potensi SAR untuk Basarnas melakukan langkah-langkah evakuasi.
Sehingga kata Fathur, dengan adanya MoU ini sangat penting sekali, urgensinya begitu ada kejadian tidak hanya Basarnas saja yang bergerak, disitu ada potensi SAR dan salah satunya adalah dengan mengurangi resiko suatu kejadian kecelakaan.
” MoU ini sangat penting, begitu ada laporan terjadi suatu kejadian potensi SAR yang lebih dulu melakukan pencarian, dan Basarnas akan hadir kesana, sekurang-kuranya mereka sudah mengurangi resiko dari kejadian kecelakaan itu,” ujar Fathur, Kepala Basarnas Ternate kepada sejumlah awak media yang hadir pada acara tersebut.
Fathur juga menjelaskan untuk penangan bencana alam sepanjang tahun 2022 lalu, Basarnas Ternate sudah mencatat sebanyak 54 kali kejadian, baik itu kecelakaan pelayaran maupun membahakan manusia yang ditangani Basarnas.
” Kejadian yang ditagani Basarnas berjumlah 54 kali kejadian baik itu kecelakaan pelayaan mapun kondiai membahayakan manusia, ini yang sudah terjadi di wilayah Maluku Utara yang ditangani Basarnas Ternate, sejak Januari hingga Desember 2022,” jelasnya.
Diketahui, acara penandataganan MoU POSSI Malut bersama Basarnas, turut hadiri Danlanan Ternate, Letkol Mar Ridwan Aziz, dan unsur Polairud, Polda Maluku Itara. Usai MoU POSSI bakal menggelar Pelatihan Manajemen Evakuasi Bawah Air yang berlangsung selama dua hari.(red/SMG)