dr Sutomo: Dokter dan Kariyawan RSU Dharma Ibu Positif COVID-19

banner 120x600
banner 468x60

TERNATE, ONE.id– Adanya kasus positif Covid-19 di RSU Dharma Ibu kota Ternate, pihak manajemen Rumah Sakit langsung menepis informasi jika kariyawan positif masih diperkerjakan oleh pihak rumash sakit dan hail itu dikatakan tidak lah benar terjadi.

Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur RSU Dharma Ibu Ternate, dr Sutomo kepada sejumlah wartawan, Senin (29/06/20) saat dirinya bersama sejumlah pegawai bertadang ke kantor redaksi salah satu media di ternate “Pertama yang kami sampikan klarifikasi, bahwa kami isolasi tetapi kami masih suru kerja dan tidak di kasih vitamin itu tidak benar,” jelas Direktur dr Sutomo.

Selain itu kata dr Sutomo, pihaknya belum mendapat data sebanyak sembilan orang dinyatakan positif. “Jumlah yang kalian sebutkan sembilan itu sampai hari ini yang kami dapat hanya tiga orang saja, itu pun bukan hari ini tetapi sudah lama,” ujarnya.

Kata dr. Sutomo, untuk juru masak sudah satu bulan lebih sakit dan saat di rapid test dengan hasil reaktif, sehingga langsung dikrim ke RSUD Chasan Boesoirie untuk di Swab dan dinyatakan positif.“ Sekarang dia sudah membaik dan ada di Sahid Hotel di karantina,”  katanya.

Lanjut Sutomo, dua orang juga reaktif rapid test dan disolasi di lantai lima RSU Dharma Ibu karena tersedia enam kamar VIP A untuk di isiolasi interen. “Kemudian kalian katakan ada sambilan berarti ada tambahan enam orang sampai detik ini kami belum dapat laporan resmi hasil swab nya,“ tuturnya.

Sutomo menuturkan, enam orang positif bukan pemeriksaan pada hari ini malainkan sudah lama, tetapi diakomulasi jumlahnya sembilan orang. “Padahal kami baru tahu hanya tiga  orang, itu pun satu orang sudah membaik kini berada di Hotel Sahid, kemudian dua orang tidak ada gejala berada di lantai lima RSU Dharma Ibu di karantina kurang lebih sudah satu bulan dan kami tidak pekerjakan mereka, kami kasih mereka vitamin. Dua orang kami isolasi itu satu dokter, satu bidan,” imbuhnya.

Ia juga mengaku, data 16 orang reaktif rapid test dan dinyatakan sembilang orang positif merupakan akumulasi dari periode sebelumnya dan data tersebut belum diterima, sehingga data tidak benar karena sejak bulan empat (April 2020) dilakukan screening hasilnya kabur tetapi  tetap diisolasi.

“Saat kami tes ulang kalau lebih jelas hasilnya reaktif maka kami lakukan swab, karena swab sangat terbatas akhirnya kami lepas lagi sambil menunggu hasil swab. Kami dapat bantuan alat rapid tes dari Dinas Kesehatan Kota Ternate dan Dinas Kesehatan Provinsi dan kami melaporkan hasil ke dinas sesuai dengan jumlah alat swab yang di berikan ke kami,” terangnya.

Ketua Yayasan RSU Dharma Ibu Ternate, Sr Cristella Batbual DSY juga menambahkan, kasus pertama 28 April 2020  di RSU Dharma Ibu, pegawai yang terpapar tetap ditarik dan dilakukan Rapid Tes kemudian diisolasi selama 14 hari serta dilakukan pergantian. “Seluruh pengawai mulai sampai security  dan petugas di bagain dapur juga kami rapid tes dua kali, tetapi Dokter, Bidan, Perawat, Pinalis  dan di Farmasi yang kena dampak dengan pasien itu sudah sampai tujuh bahkan delapan.  Jadi dari bulan April kita tetap kita isolasi 14 hari, kalau ada yang tidak dapat vitamin itu salah;” paparnya. (02/red).

banner 325x300