Dua TKI Asal Ternate Hilang Kontak

banner 120x600
banner 468x60

TERNATE, ONE.id – Dilansir dari Kantor Berita Antara, dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama bernama Muhammad Chasar Andika (22 tahun), Rio Muhammad Riogam (19 tahun), asal Kota Ternate yang bekerja di kapal nelayan asing luar negeri berbendera Cina hilang kontak sejak Desember 2019 lalu.

“Kedua kakak-beradik ini mendaftar di PT Novarica Agata kantornya di Tegal, ikut kapal naik Oktober 2019 kapal ikan tuna Fu Yuan 01 dan 02, keduanya terakhir kontak dengan orang tua pada bulan Desember 2019 lalu saat berada di Singapura,” kata Ulfa Ali, orang tua TKI ketika dihubungi di Ternate, Sabtu.

Menurut Ulfa, kedua anak mereka ke Pulau Jawa sejak Agustus 2019 dan diinformasikan bekerja sejak September 2020, tetapi mereka berkomunikasi dengan anaknya Rio pada Desember tahun 2019 lalu saat di Singapura.

Selain itu, kata Ulfa, kapal ikan tuna yang mereka bekerja yakni harus berpisah, karena kakanya Chasar Andika naik di kapal Fu Yuan 01 dan adiknya Rio Muhammad Riogam naik kapal Fu Yuan 02 yang diperkirakan melaut hingga ke Argentina.

“Memang, anak kami berpisah dengan kapal berbeda, sehingga, kami berharap Kementerian Luar Negeri bisa fasilitasi anak mereka kembali ke Ternate,” kata Ulfa sambil menangis.

Bahkan, informasi keduanya kontrak kerja selama dua tahun, sampai saat ini tidak mereka dapatkan gaji.

Ulfa mengakui, awalnya anak-anak saat ditelpon mereka bilang mencari pengalaman, anehnya perekrut marah-marah saat ditanya kondisi kedua anaknya terakhir dan mereka mengancam kalau anaknya kembali tidak sesuai kontrak, maka orang tuanya harus membayar denda.

Hal tersebut disampaikan saat mereka menelpon penyalur TKI PT Novatica Agata melalui ibu Ella tapi mereka tidak merespon terkait keberadaan kedua anaknya.

Sebelumnya, seorang TKI asal Ternate bernama Rian Bahri, Warga Rua Kota Ternate dilaporkan meninggal dan jenazah almarhum dikabarkan akan dimakamkan di kota Abidjan Pantai Gading, Afrika Barat Pukul 10:00 waktu Abidjan dan pukul 19:00 untuk Wilayah Indonesia Timur (WIT).

Almarhum yang direkrut perusahan PT. Delta Samudra Berjaya pada Agustus 2018 itu, dikabarkan meninggal karena penyakit jantung dalam perjalanan menuju pelabuhan Abidjan untuk melakukan pembongkaran ikan pad 19 Maret 2020 lalu.

Keluarga almarhum melalui Penasehat Hukum (PH) Ridho Fhicry menyatakan, almarhum dikabarkan meninggal saat kapal menuju pelabuhan Abdijan, namun selaku PH dari keluarga almarhum, pihaknya belum menerima surat atau bukti bahwa almarhum ini meninggal karena riwayat sakit atau apa belum disampaikan ke keluarga.(red)

banner 325x300