JAILOLO,ONE.id– Penanganan Covid 19 di Kabupaten Halmahera Barat sangat kontroversi. Mengapa tidak, Dana aspirasi yang bersumber dari APBD senilai 23 milyar itu tak mau di geser untuk penanganan Covid 19.
Ini merupakan citra buruk bagi wakil rakyat di negeri Banau, padahl dana aspirasi itu untuk rakyat. Namun yang di peruntukan bagi para wakil rakyat itu mereka lebih mengutamakan kepentingan peribadi.
Anehnya, wakil rakyat di negeri Jiko Makolano ini selalu saja menghambat proses pembahasan anggaran covid 19 yang di ajukan oleh pemkab halbar, sehingga mengakibatkan lambannya proses penanganan Covid 19 di Halbar.
Langka cepat pemkab halbar untuk menangani covid 19 itu pun terlihat sangat sulit, karena terkendala dengan anggaran yang hingga kini masih saja menjadi pembahasan alot di meja parlemen.
Rakyat ikut berteriak terkait bagaimana pemkab halbar dalam proses penanganan covid 19. Bukan hanya rakyat yang berteriak menyalahkan pemkab halbar. Namun, ada juga beberapa wakil rakyat yang juga sengaja memainkan opini dengan memasang status di medsos untuk memgkritik pemkab Halbar.
Padahal, itu hanya sebuah dalil suci yang di mainkan oleh mereka, namun kesucian itu hanya omongan belaka.
Alhasil, mereka tidak ikhlas aspirasi mereka di geser untuk penanganan covid 19 di halbar.