OPINI  

Uang dan Tuntutan Kehidupan, Oleh:Azis Husen Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

banner 120x600
banner 468x60

Dalam konsep Islam, uang adalah flow concept. Islam tidak mengenal motif kebutuhan uang untuk spekulasi karena tidak bolehkan. Uang adalah barang public, milik masyarakat. Maksudnya adalah uang diciptakan untuk memperlancar pertukaran dan menetapkan nilai yang wajar dari pertukaran tersebut. Namun, kehidupan masyarakat modern seperti saat ini, kita memang tak bisa terlepas dari yang namanya ‘Uang’, Uang seakan telah mendarah daging dalam kehidupan kita sehari-hari, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.

Terlalu banyak uang, tidak menjamin seseorang merasakan bahagia dalam hidupnya, dan sebaliknya dengan uang seadanya namun diiringi dengan rasa bersyukur, ternyata mampu menciptakan kebahagiaan seseorang dalam kehidupan.

Fakta yang teramati, banyak pejabat yang mengawali karirnya dengan cemerlang tanpa disadari ternyata gara-gara uang mengantarkan mereka masuk ke penjara.

Uang akan mampu mengatur segalanya menjadi nyata. Dalam dunia bisnis, uang sering berfungsi ganda, di satu sisi sebagai alat pembayaran. Namun, di sisi lain uang berfungsi sebagai alat untuk melakukan negosiasi.

Demikian juga dalam dunia politik, uang sering digunakan sebagai alat perjuangan politik praktis. Tidak mau ketinggalan pula pada sektor publik birokrasi pemerintah, uang sering digunakan sebagai alat untuk membeli jabatan guna memperoleh kekuasaan.

Dalam dunia peradilanpun uang sering digunakan untuk membeli hukum. Seolah uang telah menjadi panglima dan jurus selamat dari semua permasalahan kehidupan. Uang memang bukan segalanya, tetapi tanpa uang segalanya bisa menjadi tak bermakna.

Paradoks tentang Uang, Uang dapat membeli sebuah rumah, tapi bukan tempat tinggal, uang dapat membeli sebuah tempat tidur tapi tidak tidur, uang dapat beli sebuah jam, tapi bukan waktu, uang dapat membeli sebuah buku, tapi bukan pengetahuan.

Uang juga dapat membeli sebuah posisi, tapi bukan kehormatan, uang dapat belikan kamu obat, tapi bukan kesehatan, uang dapat membeli darah tapi bukan kehidupan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa uang bukanlah segalanya, dan uang sering mengakibatkan seseorang terjerumus pada nafsu kemurkaan yang berujung pada kesedihan dan penderitaan.

Oleh karena itu, waspadalah terhadap persoalan uang, karena uang adalah barang langka yang akan diperebutkan oleh semua orang. Ada dengan cara-cara yang santun dan terpuji, namun ada juga yang mencarinya dengan cara tamak, bahkan ada pula yang menghalalkan dengan segala cara.

Uang sering digunakan sebagai alat politik untuk meraih tahta kekuasaan, sehingga setelah ia meraih kekuasaan, yang ia pikirkan adalah bagaimana uang yang telah ia korbankan untuk meraih jabatan bisa secepatnya kembali dan bila perlu plus keuntungan yang berlimpah sebagai upaya menumpuk kekayaan.

Kalaulah fakta ini yang terjadi maka negeri ini selamanya akan mengalami kesulitan dan penderitaan. Karena para pemimpinnya telah gila kekuasaan dan gila uang, maka rakyatnyapun akan mabuk dengan uang.

Mengelola Kehidupan Kita semua berhak untuk menikmati hidup yang telah diberikan Tuhan sebagai mahluk yang paling mulia di muka bumi ini. Sejatinya, kita semua berhak untuk bahagia, menikmati hidup, mengabdi sepenuh hati dan melayani manusia sepenuh jiwa.

Mari kita sama-sama melakukan evaluasi dan introspeksi diri di sekitar kita, mengapa ada orang yang mampu meraih kebahagiaan dan ada orang yang tidak mampu meraih kebahagiaan. Karena itu, mengelola kehidupan jauh lebih besar dan lebih penting dari mengelola karier.

Sehingga siapa saja yang memegang jabatan, harus dapat menjaga diri mengelola hidupnya dengan baik agar tidak masuk penjara dan menghindari diri dari melakukan tindakan yang tidak mulia.

Mengutip pendapat Subarto Zaini dalam tulisannya yang berjudul Managing Your Life, mengemukakan ada tiga pertanyaan yang berkaitan dengan masa depan untuk meraih kebahagiaan.

Wujud nyata kehidupan sehari-hari maka kita akan mampu meraih kebahagiaan yang sejati. Karena itu kita haruslah memahami bahwa uang bukanlah alat motivasi yang ampuh untuk menjamin kebahagiaan hidup seseorang.

Uang membuat kita lebih banyak terlena ,merasa puas diri, dan untuk meraihnya acap kali menggunakan cara-cara yang kurang beradab, menghalalkan segala cara, dan cenderung membangkitkan sikap hidup yang hedonis.

Kebahagiaan yang dihasilkan dari uang adalah kebahagiaan semu dan sesaat dan bahkan bisa menimbulkan kesesatan.

Kepuasan dan kebahagiaan melihat orang lain yang kita bantu tumbuh dan berkembang jauh lebih besar ketimbang kepuasan yang diperoleh dari menumpuk harta kekayaan dalam wujud uang.

Demikian juga hubungan yang harmonis dengan pasangan hidup dan anak-anak merupakan kebahagiaan yang berkelanjutan. Kemesraan dalam keluarga adalah tempat dimana segala kepentingan dan cinta kasih lebur hanya untuk meraih kebahagiaan.

Sesuatu yang berjangka panjang biasanya lebih abadi dan bukan kebahagiaan sesaat. Memanfaatkan waktu, tenaga dan semua energi untuk mengejar karier dengan mengorbankan keluarga tidak akan memberikan kebahagiaan dalam hidup.

Bahkan ada pepatah yang mengatakan “jangan korbankan kebersamaan bersama keluarga demi sebuah kesuksesan, karir dan uang”. Mari kita cermati sampai sejauh mana karier dan posisi jabatan mampu kita pertahankan? Anda harus merenung dan mencermati bahwa setiap saat jabatan dan karier itu bisa lepas dan jatuh ketangan orang lain, mana yang akan anda pilih, kebahagiaan sesaat atau kebahagiaan sejati berjangka panjang.

Untuk meraih kebahagiaan sejati, maka hiduplah bersahaja dan tidak berlebih-lebihan, jujur dan menjunjung tinggi integritas. Uang bukanlah dewa, maka janganlah pernah mendewakan uang sebagai sumber kebahagiaan.

Kebahagiaan datang bukan dari uang dan kekayaan, kebahagiaan datang karena kita melakukan hal-hal yang mulia dan terpuji, dan memberikan kehidupan yang lebih baik kepada banyak orang, baik itu di lingkungan keluarga maupun di wilayah yang lebih luas lagi.

Waktu adalah Uang Tetapkan prioritas pada waktu, dan selalu konsentrasi pada tugas-tugas yang bernilai tinggi.

Kita semua mempunyai impian untuk dapat hidup bahagia dan kaya raya. Untuk menjadi kaya harus membangun suatu keinginan yang membara akan kekayaan dan keuangan yang mandiri.

Berhentilah menadahkan tangan, apalagi meminta-minta jabatan. James Gwee menyatakan,waktu adalah uang. Maka dalam kehidupan sehari-hari kita pun harus sadar agar tidak kehilangan uang karena waktu yang terbuang percuma. Kita harus menghargai waktu sebisa mungkin, dan ternyata kita semua secara umum masih hidup. Semua orang mempunyai impian untuk dapat menjalani kehidupan terbaik, keluarga yang bahagia, karir yang cemerlang dan melesat cepat, serta peran di masyarakat yang penuh bermakna.

Untuk menuju Kebahagiaan seperti itu sering dihadapkan pada kendala 4 TA, yaitu: harta, tahta, kata dan cinta. Jika keempat hal tersebut mampu diraih dengan baik, dan di saat yang bersamaaan anda gunakan itu semua sebagai sumber manfaat untuk orang lain di sekitar kita. Maka itulah yang merupakan wujud kehidupan yang bahagia dan mulia.

Namun kenyataan yang terjadi sering sebaliknya, banyak di antara kita yang tidak tahan menderita, ingin cepat kaya, dan setelah kaya, merekapun tidak tahan uji, berfoya-foya untuk kehidupan yang tidak bermakna yang berujung di penjara.

Semoga kita semua berhati-hati dalam menata dan menjalani kehidupan ini.
Sungguh rugi orang yang hanya memiliki tujuan akhir yang diasosiasikan dengan uang. Hidupnya hanya untuk uang, tak peduli pada orang-orang sekitar yang lebih membutuhkan. Mereka lupa bahwa uang yang mereka miliki hanyalah sebuah titipan dari Tuhan.

Lagipula uang hanyalah lembaran-lembaran kertas yang kemudian dicetak dengan nominal tertentu, dan diberi hiasan berupa gambar-gambar indah yang menarik hati. Sama sekali tak mewakili nominal emas maupun perak. Setelah kita mengetahui bahwa uang hanyalah lembaran kertas tak berharga, hanya merupakan digit-digit angka di layar komputer, masihkah kita akan mendewakannya? Bukankah uang sama sekali tak menjamin kebahagiaan hidup manusia? Bukankah lebih baik bersyukur apa adanya dengan apa yang kita miliki daripada merutuki nasib dan keadaan kita. Semoga kita semua sehat, sukses dan menyukuri nikmat Allah SWT yang berikan kepada kita semua Amiin.

banner 325x300