Desak Gubernur Malut Batalkan SK Pelantikan Kepsek Baru di SMAN 5 Kota Ternate

banner 120x600
banner 468x60

TERNATE – Ratusan siswa-siswi SMA Negeri 5 Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menggelar aksi penolakan terhadap pergantian Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 5 Kota Ternate dari Sufina Banyal kepada Difa Fara, sehingga mereka meminta dan mendesak Gubernur, Abdul Ghani Kasuba untuk membatalkan SK Pelantikan.

Aksi itu dilakukan di halaman SMA Negeri 5 Kota Ternate, Senin (23/10/2023), sekira pukul 8.00 WIT. Mereka para siswa membawa sejumlah pamflet yang bertuliskan “Tolak kepsek baru” kami butuh keadilan.

Para siswa mengakui, sangat kecewa dengan keputusan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara menggantikan Sufina Banyal yang baru saja menjabat 4 bulan sebagai Kepsek SMA Negeri 5 Kota Ternate. Justru mereka nilai keputusan pergantian kepsek tersebut sangat merugikan para siswa.

“Kami berkeinginan agar Ibu Sufina Banyal tetap dipertahankan sebagai kepsek. Kami merasa nyaman dengan cara didikan ibu, terutama kedisiplinan. Dalam penerapan disiplin tidak hanya berlaku bagi siswa tetapi itu juga berlaku bagi guru-guru. Misalnya, pelaksanaan upacara, bila siswa maupun guru yang terlambat semua tetap di luar pagar,”kata salah satu siswa kepada awak media yang enggan namanya dpublikasi pada, Senin (23/10/2023) pagi tadi.

Dia bilang, mereka justru heran dengan keputusan pergantian kepsek, dimana Ibu Difa Farah sendiri merupakan kepsek lama yang tidak pernah menerapkan disipilin. Dia beri contoh, aturan masuk sekolah 7.15 WIT, namun, ibu kadang datang terlambat dan jarang masuk. Selain itu guru dan siswa yang terlambat juga seenaknya masuk saja tanpa diberi sanksi tegas.

“Sedangkan ibu Kepsek Sufina Banyal cara pendekatan dengan siswa sangat bagus. Jadi ketika ada kegiatan bukan hanya mendampingi kami dan memberi kami uang tapi lebih dari mengantarkan kami sampai tiba di rumah dengan selamat. Kami heran juga kenapa belum sampai semester sudah digantikan ada apa?,”ungkap dia dengan nada tanya.

Sementara yang bikin mereka marah dan melakukan aksi secara spontanitas tanpa arahan dari siapapun karena yang menggantikan kepsek bukan orang lain, namun justru yang menjabat adalah kepsek lama.

“Kehadiran kami bukan hanya untuk belajar tetapi ada juga hak kami untuk menyuarakan, kenyamanan itu yang kami perlukan. Olehnya kami mendesak kepada Bapak Gubernur Maluku Utara untuk meninjau atau membatalkan SK pergantian Kepsek itu,”harap dia.

Sementara itu, Kepsek SMA Negeri 5 Kota Ternate, Sufina Banyal saat dikonfirmasi terpisah menyatakan, aksi yang dilakukan anak didiknya itu dilakukan secara spontanitas setelah mereka mendengarkan sambutannya saat dalam melaksanakan apel pagi tadi.

“Saya menyampaikan arahan – arahan kepada ratusan anak didik saya, selaku Kepsek dirinya secara hukum tidak lagi menjadi Kepsek di SMA Negeri 5 Kota Ternate, karena sudah ada Kepsek baru, walaupun hingga saat ini belum dilakukan serah terima jabatan,”ungkap guru yang sudah 20 tahun mengabdi di sekolah yang terletak di perbatasan Kelurahan Dufa – Dufa dan Kelurahan Akehuda di wilayah Kecamatan Ternate Utara itu.

Dia menjelaskan, dalam arahannya itu kepada ratusan siswa/siswi meski secara hukum dirinya tidak lagi menjadi Kepsek, tetapi dirinya akan membuka perhelatan pertandingan SMANLI CUP dalam rangka merayakan HUT SMA Negeri 5 Kota Ternate.

“Saya tegaskan disini kalau aksi penolakan terhadap kepsek baru itu, oleh ratusan siswa/siswi dilakukan secara spontanitas, bukan saya perintahkan mereka,”tegas Sufina yang dikenal sebagai tenaga pengajar Guru Ilmu Biologi.(MK27/SMG)

banner 325x300