TIDORE, ONE.id – Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) 2020, merupakan sebuah Event yang digagas oleh generasi Ngofa Se Dano (anak dan cucu) Tomalou, Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara, yang nantinya dilangsungkan pada 15–23 Februari 2020 mendatang, dikelola bersama secara gotong royong oleh masyarakat dan berkolaborasi dengan sejumlah pihak-pihak terkait.
Langkah ini sebagai upaya generasi Ngofa Se Dano (anak dan cucu) menggugah kembali kearifan dan pengetahuan kemaritiman leluhur Tomalou yang terkenal sebagai nelayan dan pelaut tangguh dengan sejarah panjang keajayaan armada lautnya.
Selain kejayaan maritim, Kampung Nelayan Tomalou menyimpan kekayaan budaya dengan kekuatan kearifan lokal dan filosofi hidup serta menerapkan warisan peradaban Kesultanan Tidore yang bernilai tinggi. Keseluruhan potensi yang mumpuni ini diharapkan dapat memberikan kekuatan dan inspirasi dalam pelaksanaan seluruh rangkaian acara pada FKNT 2020.
Event yang digagas oleh generasi Ngofa Se Dano (anak dan cucu) tersebut, diyakini akan mendorong kreativitas, inovasi dan produktivitas masyarakat sebagai nelayan modern, sekaligus menggalang kampanye dan gerakan mencintai dan melestarikan sumber daya kelautan yang penuh dengan kekayaan masa depan bangsa.
FKNT 2020 merupakan Event penting bagi masyarakat Tomalou, hal ini dinilai merupakan langkah strategis percepatan peningkatan ekonomi masyarakat serta sebagai peluang untuk mempromosikan sektor pariwisata di Tidore, khususnya pengembangan community based tourism (pariwisata berbasis masyarakat).
Kedepan diharapkan FKNT memacu usaha peningkatan ekonomi kreatif masyarakat lokal yang dikaitkan dengan ketersediaan komoditi perikanan yang melimpah di Tomalou, serta upaya peningkatan kreativitas pengembangan potensi seni budaya Kota Tidore dan membuka peluang peningkatan ekonomi dibidang kepariwisataan dan industri kecil bidang perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara, Buyung Rajilun saat dikonfirmasi sejumlah awak media dilokasi Festival Sabtu (18/10/20) menjelaskan, melalui Festival FKNT 2020 ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya para nelayan dan meningkatkan pengelolaan suberdaya perikanan kita secara berkelanjutan.
Lanjut Buyung, Tomalou dipilih menjadi lokasi Event ini disebabkan memiliki beberapa hal yang pelu diangkat, misalanya memiliki SDM nelayan yang tangguh, nelayan yang memiliki keterampilan yang luar biasa, nelayan Tomalou memiliki sejarah cukup lama yang menekuni sebagai nelayan, serta mereka memiliki alat tangkap yang ramah lingkungan.
“ Kami berharap Festival ini merupakan Festival ramah lingkungan, ini yang perlu kita terus dorong sehingga tradisi ini tetap terjaga. Festival ini merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia yang mana kami harapkan masyarakat nelayan sadar menjaga lingkungan, karena konsep ini kita hadirkan dalam Festival ini, seperti bersih pantai, kampanye sadar lingkungan dan lainnya, “ Kata Buyung.
Orang No satu DKP Pemprov Malut itu juga menyatakan, masih banyak persoalan yang terdi disektor perikan seperti, ilegal fishing, merusak lingkungan dan lainnya masih menjadi ancam, sehingga pemerintah terus berupaya mengatasih hal itu. Festival ini, dengan membawa konsep ramah lingkungan merupakan konsep berkelanjutan agar dapat mengatasi berbagai persoalan-persoalan, hambatan yang masih terjadi.
“ Kami berharap dengan menggali atau bagimana kita meningkatkan produktifitashasil tangkapan nelayan termasuk nelayan Tomalou, kita (pemerintah) bagimana berupaya usaha perikanan menjadi sesuatu yang menjanjikan bagi mereka, agar mereka tidak lagi melakukan kegiatan yang merusak tapi kemudian melakukan penangkapan dengan cara ramah lingkungan, “ Jelas Buyung.
Kegiatan tersebut direncanakan akan dihadiri, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo, Gubernur Maluku Utara, Sultan Tidore, Walikota Tidore, Utusan Kedutaan Kerajaan Spanyol di Indonesia, Utusan Kedubes Portugal di Indonesia, unsur pimpinan daerah di Maluku Utara dan Kota Tidore Kepulauan, serta tamu kehormatan lainnya
Sementara untuk agenda dalam FKNT 2020 meliputi, ritual Foladomo, Tomalou Expo, Lomba Dayung, Lomba Renang, Lomba Mancing, Lomba Permainan Anak Nelayan, Cerdas Cermat Nelayan, Pekan Kuliner Serba Ikan, Pentas Budaya Maritim, Atraksi Jaga Laut, Kampanye Sadar Sampah/Plastik, Gerakan Bersih Pantai, Workshop Sejarah Kampung Nelayan dan Marga, Workshop Etos Nelayan Tomalou, Lomba Fotografi, Lomba Menulis Puisi Nelayan dan Lomba Cover Akustik Lagu “Senja Di Kampung Nelayan”.
Panitia penyelenggara FKNT 2020 menargetkan dalam momentum ini akan dikunjungi 5.000 wisatawan nusantara dan mancanegara yang terdiri dari jurnalis, fotografer, videografer, vlogger, blogger, divers, komunitas lokal dan nasional, pelaku ekonomi kreatif, akademisi, instansi pemerintah, masyarakat Tidore dan masyarakat Maluku Utara.(Udy)