TERNATE – Plt. Gubernur Maluku Utara, yang diwakili Staf ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Fachrudin Tukuboya, secara resmi membuka festival Gamlamo ditandai dengan pemukulan tifa, bertempat di pantai Kasetela, Senin (26/2/24).
Festival Gamlamo dengan tema “Mengenang Tragedi pembunuhan Sultan Khairun Jamil dan bangkitnya rakyat Ternate di bawah pimpinan Jou Baabullah di Gamlamo” tersebut turut dihadiri, Sultan Ternate, Mewakili duta besar Spanyol, Kadis Pariwisata Malut, Camat Ternate Pulau, lurah Kastela, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Budaya,Tokoh Pemuda, serta undangan lainya.
“Saya ingin mengapresiasi setiap individu dan seluruh pihak, yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival Gamlamo Tahun 2024. semua tangan yang bekerja, selayaknya racikan semangat yang memperindah aroma dan rasa, membentuk simponi harmonis yang tak terlupakan,” Demikan di sampikan Fachrudin pada saat membacakan sambutan Plt. Gubernur.
Dirnya katakan, bahwa Provinsi Maluku Utara memiliki potensi yang luar biasa, Tidak hanya dari segi Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alamnya namun sejarah kebudayaan yang dimiliki juga merupakan aset yang sungguh luar biasa menggema di seluruh dunia.
Keragaman potensi tersebut, lanjut Fachrudin, haruslah dimaksimalkan agar kita menjadi provinsi yang tidak lupa akan akar budaya daerahnya. Karena dengan kekayaan alam dan budaya tersebut, Saya melihat di setiap daerah di Maluku Utara terus berupaya merawatnya dengan melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang dipromosikan melalui kementerian/lembaga mapupun dinas terkait di lingkup pemerintah daerah.
“Dilihat dari tema kegiatan ini, maka Festival Gamlamo dilaksanakan berdasarkan semangat merevitalisasi sejarah kesultanan dan menghidupkan kembali kebudayaan dari tanah leluhur,”ucapnya.
Fachrudin juga berharap semoga event ini dapat mengimplementasikan nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong-royong sehingga mampu mempersatukan berbagai lapisan masyarakat melalui khasanah budaya yang sudah ada di Maluku Utara.
“Oleh karena itu Pemerintah Provinsi berharap agar masyarakat Maluku utara, khususnya masyarakat Kota Ternate dapat mengetahui kesenian dan kebudayaan yang ada di daerahnya melalui festival yang diadakan ini. Serta jadikan ajang ini sebagai salah satu cara memelihara toleransi dan kerukunan masyarakat Maluku Utara,” harapnya.
Fachruddin juga mengajak kepada seluruh yang hadir agar jadikan festival ini sebagai peristiwa penting sekaligus momentum yang sangat berharga untuk melestarikan kembali seni budaya yang ada di Malut dan di Tanah Air pada umumnya.(rls/SMG)