SANANA, ONE.id – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula Rabu(16/10/2019), mengelar Pertemuan Umum Tahunan Anggota Komite Nelayan di Desa Bajo Kecamatan Sanana Utara.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Direktur Eklusif Yayasan MDPI, Kelompok Nelayan di antaranya (Tuna Bajo Sang Jaya, dan Berkah Tuna), Sekretaris Daerah Serta Unsur Pimpinan SKPD dan Warga Masyarakat Desa Bajo.
Bupati Kepulauan Sula, Hendrata theis mengatakan, bahwa dirinya menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada masyarakat nelayan di Desa Bajo, karena dengan adanya kelompok nelayan Fair Trade di wilayah kepsul sehingga dana premium bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
“Saya berharap, dengan adanya kelompok nelayan dan dana premium bisa membantu untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Kepulauan Sula,” kata Bupati.
Ia juga mengungkapkan, Dengan adanya Kelompok Nelayan, Kepsul berhasil mengekspor 324.199 ton ikan ke pasar Amerika, dengan total dana premium yang telah dikumpulkan sebanyak lebih dari Rp.1,3 miliar.
Sementara itu, Direktur Eklusif Yayasan MDPI, Saud Tampubolon mengatakan, dari total jumlah dana premium sebanyak Rp.1,3 Miliar, tersebut sudah dipakai oleh kelompok nelayan sebesar Rp.81.950.000. Sedangkan proposal rencana pembangunan dana premium yang saat ini, diajukan untuk cairkan pada Oktober 2019, dengan besaran mencapai Rp.1.085.547.500.
” Tiap kelompok nelayan sudah melakukan pertemuan perencanaan pembangunan dana premium dalam rapat umum 16 Oktober 2019,dan rencananya akan dimintakan persetujuan dalam tingkat komite,” ungkap saud.
Lebih lanjut, Saud mengatakan, di Kabupaten Kepulauan Sula Khususnya Kecamatan Sanana Utara terdapat tiga kelompok Nelayan Fair Trade atau biasa disebut dengan Fisher Acociation (FA). Ketiga kelompok tersebut adalah Tuna Bajo, Sang Jaya, dan Berkah Tuna. Ketika terbentuknya kelompok nelaya di tahun lalu dan saat ini total anggota yang masuk dalam kelompok nelayan sebanyak 109 Orang.
Saut menambahkan, Dana premium merupakan insentif yang diberikan oleh organisasi pembeli ikan produk partai di Amerika Serikat, Setiap Kilo Gram hasil di uji di laboraturium, ikan yang masuk dalam kontainer pengiriman berhak mendapat USD30 cents, senilai dengan Rp.3900 per Kg loin tuna beku. Dana premium yang terkumpul tersebut selanjutnya akan ditransfer langsung ke rekening Komite Nelayan Fair Trade bukan ke individu nelayan,Pemanfaatannya juga harus atas persetujuan anggota kelompok.
“Pemanfaatannya bisa untuk tabungan pendidikan anak, pembangunan infrastruktur, peralatan kesejahteraan melaut , maupun hal-hal lain yang diputuskan dalam rapat kelompok yang keputusannya harus diambil secara korum, ” ujar Saud.
Terpisah, Ketua Komite Nelayan Friday Sanana, Paudino Usman meyampaikan, penggunaan dana premium yang dicairkan pada 16 Oktober sudah melalui kesepakatan dan rapat dari masing-masing kelompok.
“Penggunaannya untuk menyambung pembangunan masjid di Desa Bajo serta pengadaan alat kebutuhan memancing nelayan GPS, kulkas freezer dan tabungan deposito anak. Sedangkan Program Lingkungan di antaranya, adalah Pembangunan sarana sanitasi keluarga WC dan speak anak termasuk dana untuk pendataan ikan dan kampanye keberhasilan lingkungan mengenai “ecobrick” untuk mengatasi sampah plastik,”tuturnya.(Ris)