HALTENG,JURNALONE.id – Harapan Presiden Joko Widodo, agar masyarakat mendapatkan pemerataan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) terus dilakukan pihak Pertamina.
PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Comercial and Tranding Regional Papua- Maluku bersama Kementerian Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Desa Palo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Rabu (02/11/2022).
Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan penandatangan prasasti secara bersama-sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah, yang merupakan wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal atau (3T).
Hadirnya SPBU untuk BBM satu harga membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di Kecamatan Patani Utara, bahkan kehadiran BBM satu harga di Desa Palo telah menjawab kebutuhan mereka selama ini.
Seperti yang disampikan Dahlan Muslim Warga setempat, Ia mengaku selama ini mereka kesulitan mendatkan BBM dengan harga yang mahal. Kini masyarakat sudah bisa mendapatkan BBM dengan harga sama daerah lain di Indonesia, yakni untuk Pertamax Rp 14.200 rupiah, Pertalait Rp 10 000, Dexlite Rp 18.350, dan Solar Rp 6.800 rupiah perliter.
“ Karena sudah sekian lama tahun ini kita mendaptkan harga minya yang cukup luarbiasa mahal, sehingga kehadiran SPBU di Tegah-tegah kita ini sangat luarbiasa. Kadang banyak yang menjual yang tidak sesuai ukuran namun masyarakat tetap membelinya karena membutuhkan, dengan adanya SPBU ini kehidupan kami sudah sama dengan daerah lain, karena ini sudah satu harga sudah menjawab tantangan masyarakat, kami bersukur,” ujar Dahlan Muslim.
Dikesempatan itu, Region Manager Retail Sales Papua-Maluku, PT Pertamina Patra Niaga, Drestanto Nandiwardhana menyampaikan, sampai dengan tanggal 21 Oktober 2022 telah bertambah 24 titik BBM satu harga di wilayah Papua Maluku, terdiri dari 6 titik di provinsi Maluku Utara, 5 titik di Provinsi Maluku, 3 titik di Papua Barat, dan 10 titik di provinsi Papua. Dan ini akan terus bertambah hingga akhir tahun 2022 nanti.
“ Dengan adanya SPBU ini diharapkan masyarakat di Patani Utara mendaptakan pemerataan harga BBM yang sama dengan masyaraat, seperti masyarakat di Pulau Jawa, Sumatra, dan tempat lainya sesuai denganPerpes 191 tahun 2014. Papua dan Maluku sejak tahun 2016 SPBU BBM satu harga yang telah beroprasi berjumlah 120 titik dengan 55 diantaranya berada di wilayah Maluku dan Maluku Utara,” ucapnya. (red/SMG)