HALSEL, JURNALONE.id – Kecewa lantaran Calon Kepala Desa Terpilih tidak dilantik, Warga di sejumlah desa di Kabupaten Halmahera Selatan, Provnsi Maluku Utara, melakukan aksi protes bahkan nekat membakar kantor desa hingga rumah.
Seperti yang terjadi di Desa Belang-belang, Kecamatan Bacan, Selasa (10/01) malam warga membakar Kantor Desa. Sementara di Desa Geti Baru, Kecamatan Bacan Barat Utara, sebuah rumah yang diduga milik cakades juga ikut dibakar.
Aksi nekat warga di dua desa itu lantaran mereka kecewa dengan putusan hasil sengketa Pilkades yang dinilai tidak sesuai dengan hasil pemilihan yang dilakukan warga pada saat pemumutan yang berlangsung pada beberapa waktu lalu.
Warga merasa kesal lantaran calon Kepala Desa Terpilih tidak dilantik oleh Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik, pada Senin (09/01/2023) kemarin bersama sejumlah kepala desa lain. Mereka terpaksa meluapkan amarah mereka dengan membakar fasilitas umum tersebut.
Aksi pembakaran tak hanya terjadi di dua desa itu, namun kejadian serupa juga terjadi di Desa Lalubi, Kecamatan Gane Barat Timur, warga marah dan melakukan aksi protes dengan mengobrak abrik kantor desa setempat.
Warga kemudian melakukan aksi protes dengan mebakar ban bekas dan baliho Bupati di depan kantor desa setempat.
Fransiskus Goyowa salah warga Desa Lalubi menyampaikan, aksi yang mereka lakukan sebagai sikap protes dan menolak hasil putusan sengketa pilkades yang dinilai tidak sesuai hal pemilihan sebelumnya.
Menurut Fransiskus, berdasarkan hasil pemilihan pilkades di Desa Lalubi beberapa waktu lalu, Rolan Korompis unggul dan sebagai perai suara terbanyak. Namun hasil putusan tidak sesuai, bahkan yang dilantik buka pemenang pilkades.
” Kami menyesal dengan hasil pilkades yang diselenggerakan di desa, bahwa hasil pemilihan yang unggul saudara Rollan Korompis yang unggul tapi yang dilantik Kelon Hulahi,” kata Fransiskus Goyowa.
Peristiwa yang terjadi di sejumlah desa itu, Kasat Reskrim Polres Kabupaten Halmaher Selatan, Iptu Aryo Dwi Prabowo mengungkapkan, saat ini pihak kepolisian telah menerjunkan personil ke lokasi kejian di masing-masing desa yang bergejolak tersebut dan sudah dilakukan proses penyelidikan atas insiden itu.
“ Untuk aksi pembakaran itu terjadi di tiga desa, Desa Belang-belang, Desa Geti, dan Desa Lalubi. Kalau Desa Geti sendiri terjadi sebuah rumah, untuk di Desa Lalubi ada papan dan biner informasih, dan Belang-belang ada kantor desa dan sebuah baguan TK. Tiga desa ini motifnya adalah tidak terima dengan hasil pilkades kemarin,” kata Aryo Dwi Prabowo, Kasat reskrim itu, Rabu (11/01/2023).
Tak hanya itu, sebelumnya pada Jumat (6/01/2023) pekan kemarin, ratusan warga di Desa Tobaru, Kecamatan Gane Timur, juga menyerang Teopilus Jela-jela sebagai PLT Kepala Desa mereka untuk dipukul di rumahnya.
Tak sampai disitu aksi penyerangan kepala desa itu hinagga berlanjut ke jalan raya saat dievakuasi oleh petugas kepolisian dan TNI yang menyelamatkan sang kepala desa itu.
Aksi penyerang dilakukan warga lantaran kecewa karena kepala desa menyalagunakan anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang semestinya disalurkan untuk mereka yang berhak menerimanya.(red/SMG)