SANANA, ONE.id – Masyarakat Desa Nahi Kecamatan Sulabesi Barat Kabupaten Kepulauan Sula(Kepsul), telah melakukan pemboikotan kantor Desa paskah melakukan hering besama Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Kepulauan Sula dan beberapa pimpinan SKPD Kepsul di ruang rapat Setda pada (13/01/2019). Pemboikotan kantor desa Nahi, karena kepala desa Arham Buamona dianggap tidak pernah berada di Desa selama satu tahun terakhir.
Hal ini disampaikan oleh perwakilan masyarakat desa Nahi Sardi Umafagur
Kepada awak media Kamis(15/1/2020) mengatakan, proses pemboikotan atau pemalangan kantor desa ini dilakukan karena tindakan kades yang tidak menyenangkan, aksi boikot kantor desa ini bukan hanya sepihak, tetapi kurang lebih 75 % masyarakat desa Nahi yang telah bersepakat untuk melakukan pemboikotan Kantor desa.
“Kepala desa yang saat ini tidak pernah berada didesa, dia hanya berada di kota Sanana, sehingga kami masyarakat dengan tegas memboikot kantor desa, langkah yang dilakukan ini dengan tujuan mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah Kepsul sehingga perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kepala Nahi,”katanya.
Ia juga menegaskan, sesuai janji Sekretaris Daerah (Setda) Kapsul, terkait dengan inspektorat membentuk tim untuk turun dan melakukan audit didesa setempat, kami berharap agar inspektorat sesegera mungkin melakukan audit DD dan ADD Tahun 2015-2019.
“Kami berharap pihak Inspektorat secepatnya melakukan pemeriksaan DD dan ADD desa Nahi, karna diduga ada penyalagunaan yang dilakukan oleh kepala Desa,”tegasnya.(R)