NAMROLE – Kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku, yang akan membangun sarana olahraga ditingkat desa mendapat apresiasi dari Samsul Pune S. Pd Penjabat Kades Waehaka, Kecamatan Leksula.
Apresiasi itu disampaikan melalui siaran Pers kepada media ini di Namrole, Selasa (5/12/2023), yang ditujukan kepada Bapak Ahmad Wael. S. Pd. S. Ip selaku Sekertaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buru Selatan, atas program membangun sarana olahraga di desa yang dinilai sangat memajukan olahraga .
Dia menilai Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Bursel begitu peduli terhadap pengembangan olahraga di daerah ini. Apalagi program Dinas Pemuda dan Olahraga benar-benar menyentuh hingga ke desa.
Dimana Deda Waehaka masuk dalam program prioritas dari Dinas Pemuda dan Olahraga terhadap pengembangan sarana olahraga khususnya lapangan voli ball dan berbagai kelengkapan dari
“Karena pemuda – peudi Desa Wakehaka telah menunjukan kemampuannya di tingkat Kabupaten khusunya dibidang olahraga voli ball pada saat iven perebutan Piala Bupati Cup, dan pemuda Waehaka keluar sebagai juara dua dan tiga Putra,” ungkapnya.
Ditempat terpisah Insan Titawael juga memberikan ucapan yang sama kepada Sekertaris Dispora Kabupaten Bursel, yang begitu peduli terhadap pengembangan olahraga di daerah ini.
Insan Titawael bilang bahwa, talenta anak-anak muda Bursel dibidang olahraga dari berbagai cabor sudah tidak lagi diragukan lagi.
“Bakat anak muda ini luar biasa namun karena keterbatasan sarana dan prasarana olahraga yang menjadi kendala bagi generasi muda di daerah dalam mengembangkan bakatnya,” ujar Insan Titawael yang biasa disapa onco itu.
Terlepas dari masalah sarana olahraga, Desa Waehaka adalah merupakan salah satu desa tertua di wilayah Kabupaten Buru Selatan yang dihuni oleh Suku Tobelo Galela (Togale), yang saat ini dipimpin oleh salah satu Putra Togale terbaik Samsul Pune.
Bahkan Samsul Pune telah menorehkan berbagai program pengembangan desa, baik perbaikan jalan setapak lingkar desa, program pengembangan saluran air bersih, pengembangan pendidikan dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SLTP.
Selain itu pengembanngan program pelayanan terpadu melalui Puskesmas Pembantu, program pembinaan akhlak bagi masyarakat Desa Waehaka dibidang Agama.
“Ada juga program Majelis Taklim, pembinaan mental Generasi Muda melalui pembentukan remaja Masjid,” ujarnya.
Selain itu kata penjabaat Kepala Desa Waehaaka terbilang ekstrem, jika ada warga yang masih mengkonsumsi minuman keras dia tidak segan-segan mengambil tindakan tegas tanpa pandang bulu, bahkan para pelaku pengedar Miras maupun pemakai digiring kerana hukum.
Ketegasan kepemimpinan beliau mendapat apresiasi dari masyarakat luas dan ini telah dibuktikan dengan berbagai kasus Miras yang pernah terjadindi Desa Waehaka.
Namun bagi seorang Samsul Pune ketegasan yang dia lakukan bukan berarti memusuhi rakyat yang dia pimpin, tetapi dia berkeinginan agar bagaimana masyarakat Desa Waehaka terutama dikalangan anak muda tidak terjerat dalam hal moral, yang berujung pada kesenjangan di tengah-tengah keluarga.
Samsul Pune sebelum mengakhiri komentarnya menyampaikan, “Pesan dan harapan kepada seluruh warga masyarakaar Desa Waehaka dimanapun berada, marilah kita budayakan dan lestarikan budaya leluhur baku bawa bae-bae saling menasehati satu dengan yang lain. Jika terputus hubungan tali sikaturahim ibarat kapal berlayar ditengah samudra tanpa kemudi,” tutur Samsul Pune. (Lesnusa)