TERNATE, ONE.id – Pemerintah Daerah Provnsi Maluku Utara menyalukan bantuan paket sembako kepada ratusan nelayan dan pedagang ikan di kaota Ternate yang terdampak pandemik Covid-19. Para nelayan ini mengalami penurunan pendapatan secara dratis hal ini dikarenakan daya beli ikan dari masyarakat ditengah panedemik Covid-19 mengalami penurunan.
Pembagian paket sembako ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dari dampak Covid-19, selain itu sebagai bentuk langkah mengantisipasi timbulnya gejolak sosial akibat dampak pandemik covid-19 yang saat ini masih berkepanjangan.
penyaluran paket sembako diserhkan langsung oleh Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba kepada 106 orang nelayan dan pedagang ikan di pelabuhan perikanan dufa-dufa kota Ternate pada Senin (20/4). Selain paket sembako Gubernur juga membagikan masker kepada nelayan dan pedagang yang belum mengunakan masker saat sedang melakukan aktifitas mereka.
“ Kita membantu masyarakat seperti dinas Perikan lakukan ini agar masyarakat bisa terbantua, apalagi saat ini mengahadpi ramadhan,” ungkap Gubernur.
Penyaluran paket sembako ini merupakan langkah awal dan natinya kegiatan yang sama akan dilakukan disembilan Kabupaten dan Kota yang lain se Maluku Utara melalui DKP kepada para nelayan dan pedagan ikan yang benar-benar terdampak.
Usai membagikan paket sembako, Gubernur didampigi kepala dinas kelautan dan perikan Maluku Utara Buyung Rajilun dan kota Ternate Ruslan Biyan meninjau langsung aktifitas para nelayan yang ada didermaga itu untuk memastikan stok ikan mengahadapi ramadan dalam kondisi aman.
Gubernur berharap aktifitas ini tetap berjalan namun selalu mengutamakan keselamatan kesehatan gubernur juga berharap semua kepala daerah Bupati dan walikota agar mengawasi semua pintu masuk daerah masing-masing.
“ Saya berharap para Bupati dan Walikota untuk meningkatkan pengawasan di semua pintuk masuk agar dapat memutuskan penyebaran mata rantai Covid-19. Harus disiplin kadang bisa jebol dari ternate bisa ke Kabupaten lain, di Halmahera Barat sekarang kalau bisa dikurangi sementara biasanya 10 sampai 20 per hari agar dikurangi untuk memutuskan mata rantai ini,” harap Gubernur.
Diketahui sejak pandemik Covid-19 daya beli masyarakat terhadap hasil tangkap ikan menurun drastis, pada Maret hingga Mei mendatang stok ikan di Maluku Utara terjadi kelebihan stok yakni sebanyak 241 ton dari kebutuhan komsumsi ikan total Maluku Utara sebesar 1.602,40 ton per bulan.
Salah satu pedagang ikan mengaku pendapatannya menurun drastis dimana penjualanya dalam satu hari bisa mencamai 900 000 kini menuruh hanya bisa mendaptkan 200 000 saja.
“ Bisa jualan dalam satu hari bisa dapat 800.000 sampai 900 000 namun sekarang hanya bisa dapat 200.000 saja untuk warga yang datang beli mengurang. Alhamdulillah dapat bantuan dari pemerintah ini sangat membantu kami, kami berharap pemerintah tetap lia kami,” ujar Putri pedagang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara Buyung Rajilun menyetakan, selain menurunya daya beli pada masyarakat juga terjadi lockdoun pada beberapa negara yang menjadi tujuan ekpor ikan sehingga saat ini terjadi penumpukan stok ikan di sejumlah penampung di Maluku Utara.
“ Saat ini kami akan melakukan pengalihan penjualan ikan ke pihak perusahan baik yang ada di Maluku Utara dan juga diluar Maluku Utara dengan cara penjualan online agar bisa meningkatkan pendapatan para nelayan,” Kata Buyung.
Kata Buyung, saat ini Dinas Kelautan Dan Perikanan akan tetap mendorong agar penyerapan bahan baku ikan berjalan tetap berjalan meski ditengah wabah Covid-19. Kita membuka alur distribusi disemua pasar-pasar agar mempermudah penyaluran ikan untuk memenuhi semua kebutuhan dalam bulan ramadhan.
“ Kita akan memberikan jaminan kesehatan pada nelayan kita agar mereka tetap melaut, seperti yang kita berikan tadi seperti memberikan masker, memberikan vitamin dan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di setiap kapal-kapal mereka agar terhindar dari Covid-19,” jelas Buyung.(01/ SN)