HALMAHERA TENGAH – Meski belum berakhirnya status masa tanggab darurat bencana banjir yang ditetapkan Pemerintah Daerah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, banyaknya pengungsi korban dampak banjir ini sudah kembali ke rumah masing-masing.
Seperti yang terlihat di posko pengungsian yang berada di Desa Lukulamo di Kecamatan Weda Tengah, yang berjumlah 373 jiwa ini mereka telah dikembalikan ke rumah mereka dari posko pengungsian sejak, Jumat (26/7/2024) kemarin.
Salah satu pengungsi Rosita Hadi mengaku, dirinya bersama keluarga dan warga lain yang telah bertahan di posko pengungsian sudah selama lima hari sejak tempat tinggal mereka dilanda banjir besar sejak, Minggu (21/7/2024) lalu.
“Kami mengungsi disini sudah lima hari karena air naik di tempat tinggal kami (indekos) sehingga kami tidak bisa bertahan dan kami harus mengungsi di posko ini,” kata Rosita.
Dia mengaku, meski tinggal di posko pengungsian mereka telah mendapatkan perhatian yang baik dari pemerintah melalui petugas penanganan posko bencana seperti, pemberian makanan kepada warga pengungsi secara rutin, mendapatkan kebutuhan pakainan hingga pelayanan kesehatan.
“Alhamdulillah selama kami disini kami dijamin dengan baik, kami semua disediakan dan hari ini kami sudah siap kembali ke tempat tinggal (indekos) sudah kami bersihkan dan sudah aman,” ungkapnya.
Dari amatan Jurnalone.id pada Jumat (26/7) di lokasi pengungsian, para pengungsi sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing, mereka juga diberi bantuan paket sembako untuk dibawa serta para pengungsi. Bahkan para anak-anak diberi palayan kesehatan sebelum kembali ke rumah.
Sementara itu Bupati Kabupaten Halmahera Tengah Ikram M. Sangaji menyampaikan bahwa, warga Halmahera Tengah yang mengungsi akibat banjir beberapa hari kemarin telah diperbolehkan kembali ke rumah di desa masing-masing mengigat kondisi banjir telah usai.
Namun kata Bupati, dari 8 titik pengungsian yang tersebar di beberapa kecamatan, ada satu posko pengungsian yaitu di wilayah Trans SP4 masih harus bertahan karena saat ini kondisi rumah mereka masih harus membutuhkan waktu untuk dibersihkan akibat banjir mengenangi rumah mereka cukup tinggi saat terjadi beberapa hari kemarin.
“sebenarnya semua oengungsi per hari ini sudah bisa kembali yang kami tahan adalah di SP4 Trans, karena saat banjir genangan air sangat tinggi sehingga kita memberikan kesempatan kepada warga SP4 untuk membersihkan dulu rumah-rumahnya, sedangkan yang lain dari kemarin mereka sudah membersihkannya,” ungkap Bupati.
Bupati juga mengatakan meski tanggap darurat harus berakhir pada, Minggu (28/7/2024) besok namun karena kondisi dari dampak banjir sudah normal sehingga warga susah diperbolehkan untuk dikembalikan ke rumah masing-masing.
” kita tanggab daruratnya selama seminggu mulai dari tanggal (22/7) jadi masih ada dua hari kedepan, tetapi kami berfikir kondisinya sudah mulai normal bahkan lebih dari normal sehingga para pengungsi perhari ini sudah kembali ke rumah masing-masing dan itukami bekali dengan persediaan sembako untuk beberapa hari kedepan,” jelasnya.(red/SMG)