Haltim, jurnalone.id – Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) bersama Pusat Kajian Akualutur (Pusaka) Maluku Utara (Malut) resmi membuka pelatihan manajemen dan teknologi budidaya ikan air tawar dengan metode Bioflok Berbasis Masyarakat, di desa Mekar Sari, Kecamatan Wasile, berlangsung selama 2 hari.
Bupati Haltim Ubaid Yakub dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menyambut baik apa yang akan dilakukan bersama Pusat Kajian Akualutur. Dimana potensi perikanan budi daya air tawar di Halmahera Timur cukup baik dan juga nantinya merupakan yang terbesar di antara semua Kabupaten Kota Se-Maluku Utara.
“Meski kita berada di tengah kondisi pademi tapi karena ini di dorang dengan semangat bahwa kesejahteraan adalah sesuatu yang tidak bisa di munafikan yang harus di utamakan maka meskipun kita ada dalam kondisi keterbatasan,” ungkap Ubaid.
Bahkan orang nomor satu di Haltim itu memastikan Desa Mekar Sari, Kecamatan Wasile akan menjadi paylot project untuk Haltim.
“kedepan desa Mekar Sari akan menjadi tempat untuk para magang petani budidaya ikan air tawar yang ada di Haltim dan Maluku Utara lebih luas,” tuturnya.
Ubaid juga meminta kepada perusahaan yang beroperasi di Haltim agar kegiatan seperti ini diperluas karena selama ini perusahaan yang beroperasi di Haltim bantak melihat dimana ring kegiatan perusahaan itu beroperasi.
“Saya meminta agar ini di Intervensi sedikit keluar meskipun proposinya tidak sama yang berada didalam ring perusahaan tersebut agar masyakat secara keseluruhan bisa merasakan secara kolektif,” pintanya.
Sementara itu Walikota Tidore Kepulauan yang juga sebagai Ketua DPD Himpunan Nelayan seluruh Indonesia provinsi Maluku Utara, Ali Ibrahim menyampaikan bahwa, nantinya Ia akan berupaya melakukan pendekatan melalui jalur Himpunan Nelayan Indonesia Maluku utara di Kementrian Perikanan dan Kelautan untuk memperluas kegiatan yang di Malut.
“Koordinasi sudah di bangun termasuk ada proposal seluruh kabupaten yang kami buat namun karena ada pandemi ini sehingga ini masih tertunda terutama di dibidang anggaran kami juga bentuk. Bantuan hukum sudah banyak yang kami membantuan hukum terutama yang berkaitan dengan pihak-pihak yang punya kewenangan dibidang Kelautan dan Perikanan telah pandemi Insya Allah seluruh masyarakat nelayan yang terkait dengan masalah hukum kami bersedia membantu,” ungkap capten Ali.
Ia juga mengajak masyarakat Haltim agar mari kita mendukung progam Bupati Haltim sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik kedepan dan dapat memberi manfaat bagi daerah ini.
Terpisah Ketua Pusat Kajian Akualkultur (Pusaka) Maluku Utara (Malut) Muhammad Aris, berharap kehadirannya lebih fokus ke pengembangan sektor budidaya untuk ikan air tawar potensinya cukup besar.
“Kami coba untuk memproduksi teknologi yang bisa di aplikasikan di masyarakat karena ini cukup sederhana dan bisa aplikatif,” harapnya.(02/Isman)