Ternate, Jurnalone.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, kembali membuka aktifitas proses belajar mengajar di sekolah, Senin (16/ 11) setelah kurang lebih sembilan bulan ditutup abkibat ancaman pandemi covid- 19. Dalam tatap muka dan proses belajar mengajar berlangsung, pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan covid- 19 diantara para siswa. Meski demikian, masih terdapat banyak siswa tak menggunakan masker serta tak menjaga jarak saat berada dilingkungan sekolah.
Hal ini terpantau di sekolah dasar (SD) negeri 12 dan 13 yang berada di kelurahan Tanah Tinggi, Kota Ternate Selatan, dihari pertama masuk sekolah, para siswa diantar oleh orang tua mereka dan langsung melakukan tatap muka serta menjalankan aktifitas proses belajar mengajar diruangan kelas masing-masing.
Selama proses belajar mengajar berlangsung, pihak sekolah sendiri menerapkan protokol kesehatan kepada siswa, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan mengatur jarak saat belajar, guna mencegah penularan covid- 19 diantara siswa.
Pada proses blajar mengajar berlangsung didalam ruangan kelas, biasanya siswa duduk berdampingan, namun kini jarak mereka diatur, dimana satu siswa menggunakan dua meja yang biasanya diguna dua orang, para siswa juga diawasi secara ketat oleh sejumlah guru yang mengajar.
Salah satu siswa, Alisya Naura mengaku, dirinya merasa senang setelah kembali masuk sekolah dan bertemu dengan teman-temannya, Ia lebih senang menjalankan proses belajar mengajar di sekolah dibanding di rumahnya yang selama 9 bulan dilalui akibat pandemi covid-19.
” Sangat senang karena bisa masuk sekolah lagi, bisa belar langsung dengan guru, juga saling ketemu dengan teman-teman di sekolah,” ucap Alisyah.
Meski telah diterapkan protokol kesehatan saat belajar mengajar, masih terdapat banyak siswa tak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak saat sedang berada diluar kelas. Bahkan pihak sekolah sendiri tidak menerapkan pemeriksaan suhu tubuh saat para siswa masuk sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate, Ibrahim Muhammad menjelaskan, pembukaan sekolah yang dilakukan berdasarkan rekomendasi dari gugus tugas Kota Ternate, atas petunjuk regulasi dari pemerintah pusat dimana Kota Ternate saat ini sudah masuk dalam zona kuning dari pandemi covid- 19.
“ Kita berharap semua sekolah mematuhi penerapan protokol kesehatan secara ketat, semua kepala sekolah mematuhi itu, termasuk meminta persetujuan dari orang tua siswa terhadap anaknya, agar semua siswa dan seluruh keluarga sekolah terhindar dari covid- 19. Secara umum kita buka tetapi mulai hari ini dan dua hari kedepan dari hasil pantau jika ada sekolah yang tidak tertip maka saya bisa mengambil langkah kembali menutup sekolah itu dan belajar mengajar kita kembalikan ke baljar jarak jauh,” tegasnya.
Sementara itu, Satuan Gugus Tugas covid- 19 Kota Ternate, sangat menyayangkan masih terdapat adanya sekolah yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan saat dilakukan peninjauan di sekolah. Padahal sebelumnya, pihak Satgas sendiri bersama pihak sekolah telah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan sebelum dibukanya sekolah tatap muka. Kondisi ini diharapkan pihak kepala sekolah dan guru agar kerjasama yang baik agar sehingga para siswa tidak mengabaikan protokol covid-19 selama sisawaa berada dilingkungan sekolah.
“ Penerapan protokol kesehatan ini sudah kasi kordiasikan dengan diknas muda-mudahan ini terimplementasi ke semua sekolah dal rangka upaya memutuskan mata rantai virus corona (covid-19). Kami harap kerja samanya sehingga apa yang kita pantau disekolah tidak kembali terlung, kita harapkan jang henti-hentinya seluruh kepala sekolah agar menyampikan kepada para siswa, warga sekolah, maupun para orang tua sehingga sama-sama kita putusakan mata rantai covid-19 di kota Ternate,” ungkap Muhammad Arif Gani, Kepala BPBD Kota Ternate.(02/red)