TERNATE, ONE.id- Ribuan Mahasiswa yang datang dari berbagai Universitas di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, turun kejalan dan menggelar aksi unjuk rasa yang berlangsung didepan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate, di Kelurahan Kalumata Ternate Selatan, Rabu (25/9/2019).
Aksi saling lempar batu pun tidak terhindarkan, ratusan Aparat Kepolisian dari Polres Ternate dan Polda Malut berupaya menghadang aksi pelemparan batu oleh Mahasiswa kearah Polisi dengan melepaskan tembakan gas air yang berlangsung selama kuranglebih satu jam.
Akibat aksi bentrokan ini, satu orang pengunjuk rasa, Sugiarto A. Hanafi terluka pada bagian pelipis mata kiri , yang diduga terkena serpihan peluru tembakan gas air mata dari Polisi. Korban terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Chasan Busorie Ternate Oleh sejumlah rekan mereka untuk mendapatkan pertolongan medis.
Bentrokan ini bermula pada saat ribuan Mahasiswa yang tengah menyampikan aspirasi mereka didepan gedung DPRD terkait revisi UU KPK, tiba-tiba sebuah mobil Water Cannon milik Kepolisian yang masuk kekerumunan massa aksi, dengan maksud melewati jalur yang digunakan massa aksi, sehingga memicu emosi massa dan akhirnya berujung bentrok.
Terkait hal itu, Kapolres Ternate AKBP Azhari Juanda menjelaskan, mobil Water Cannon yang masuk kekerumunan massa tersebut dengan maksut melewati jalur saja, untuk memindahkan posisi mobil disekitar halaman gedung DPRD namun ditanggapilain sehingga terjadi aksi lempar batu.
“ini terjadi, karena ada mobil Water Cannon akan parkir kedalam halam gedung DPR yang lewat disitu sehingga terjadi mis komunikasi dan terjadi pelemparan batu, dan telah berhasil diredam petugas,” kata Kapolres.
Kapolres juga Menambahkan terkait korban dari salah satu massa aksi masih dalam tahap penyelidikan penyebabnya.
“ selonsong Peluru sudah kami amankan, untuk sementara kami lihat dan tau bahwa tidak sama dengan yang didugakan, intinya saya akan mencari fakta-fakta hukum yang benar, tidak saling mengungkapkan pendapat masing-masing dan akhirnya tidak ketemu dan saling membela diri itu tidak tepat. Saya sudah perinthkan kepada anggota saya untuk mengecek dan untuk korban akan kami tanggung semua biayah pengobatannya,”jelas Kapolres.
Aksi ribuan Mahasiswa yang berlangsung di Gedung DPRD tersebut, telah mendapat respon positif dari pihak DPRD terkait desakan untuk membatalkan RUU KPK untuk diakomudir dan akan ditindaklanjuti ke DPR RI dan Ppemerintah Pusat.(S06)