HALBAR – Rabu(17/6/2024), diaula Bidadari, Kantor Bupati Halmahera Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara, menggelar Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) Penanggulangan Bencana se-Provinsi Malut.
Kegiatan itu mengangkat tema “Meningkatkan Kolaborasi dan Integritas Dalam Mewujudkan Penanggulangan Bencana Yang Inovatif, Adaptif dan Penguatan Resiliensi Yang Berkelanjutan”.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh BPBD Kabupaten/Kota se-Malut. Kegiatan Rakorda tersebut digelar selama 3 hari yang dimulai pada 17-19 Juli 2024.
Kepala BPBD Provinsi Malut, Febhy Alting dalam sambutannya mengatakan, dalam mewujudkan visi Indonesia tangguh bencana (Resiliensi) untuk pembangunan berkelanjutan pada tahun 2045 dan mempertimbangkan kompleksitas permasalahan bencana dan sisi kerentanan, besarannya dampak bencana serta peluang terjadinya di waktu mendatang.
Untuk itu, sambung Febhy, diperlukan suatu pemahaman dan perencanaan yang komprehensif, sehingga penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terkoordinasi, terpadu, terarah, berkala dan menyeluruh.
Menurut Febhy, dilihat dari aspek geologis dan geografis, Provinsi Malut memiliki ciri wilayah yang kaya akan potensi sumberdaya alam sekaligus rentan terhadap bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam.
“Sesuai dengan data di bnpb.go.id, kejadian bencana di Indonesia dari Januari-Mei 2023 hampir 90% bencana Hidrometeorologi sedangkan 10% adalah bencana geologi. Untuk Maluku Utara khususnya bencana hidrometeorologi 80,85%,” Kata Fehby saat memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan Rakorda.
Dikatakannya, jenis bencana ini erat hubungannya dengan curah hujan tinggi akibat kondisi cuaca ekstrem sebagai konsekuensi dari perubahan iklim.
“Seperti yang disampaikan Wakil Presiden RI pada acara pembukaan Rakornas PB 2024 bahwa kondisi geografis dan geologi, Indonesia merupakan negara dengan potensi rawan bencana. Terdapat 5400 kejadian bencana sepanjang tahun 2023 banyaknya jumlah Kabupaten/Kota dengan indeks risiko bencana tingkat tinggi,” ujarnya.
Fehby bilang, peringatan dini dan edukasi masyarakat menjadi penting dan prioritas untuk mempersiapkan masyarakat dalam mengantisipasi kejadian bencana dalam rangka meminimalisir korban maupun kerugian akibat bencana.
“Pra bencana itu lebih penting, seperti mengedukasi masyarakat dan memberikan pelatihan kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui akan keselamatan diri saat terjadi bencana,” Jelasnya.
Sementara itu, kegiatan Rakorda ini dibuka secara langsung oleh Bupati Halbar James Uang. Dirinya menyambut baik atas kegiatan Rakorda yang dilaksanakan oleh BPBD Malut tersebut.
“Selaku Pemda Halbar, kami menyambut baik kegiatan ini, semoga kegiatan yang dilaksanakan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,”tuturnya.(red)