Jakarta, Jurnalone.id – Untuk memperkuat pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional Ke XXVI tahun 2021 di Sofifi provinsi Maluku Utara, yang pembukaannya dilaksanakan pada tanggal 16 hingga 25 Oktober 2021, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama PMK Prof.DR Sartono MBA dan Asisten Deputi Bidang Moderasi Beragama Thomas Siregar mengundang Kementerian Agama Republik Indonesia, Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk mempresentasikan kesiapan panitia daerah di ruang rapat lantai 14 Kementerian PMK, jakarta.
Hadir dalam pertemuan tersebut Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba didampingi sekretaris daerah provinsi Samsudin A Kadir, Kepala Bappeda yang juga sebagai ketua panitia daerah Salmin Janidi, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Rahwan K Suamba, Kepala BPSDM Miftah Baay, Kepala Balitbangda Mulyadi Wowor, Kepala BPKAD Ahmad Purbaja dan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku Utara Sarbin Sehe.
Sementara dari Kementerian Agama Republik Indonesia dihadiri Direktur Penerangan Agama Islam, Direktorat Jenderal Bimas Islam Samsul Bahri, Kepala Sub Bidang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Rizal Rangkuti dan Analisis Kebijakan Pimpinan Helmi Salfian
Deputi Bidang PMK Prof.DR Sartono MBA dalam pertemuan tersebut menjelaskan tujuan dari rapat lintas instansi adalah untuk memastikan kesiapan panitia daerah dan pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan STQ Nasional 2021.
Sartono usai mendengarkan paparan kesiapan panitia daerah menekankan pada beberapa hal penting mengingat hajatan akan dihadiri lebih dari 1300 peserta dan keterlibatan panitia daerah maka penerapan protokol kesehatan sangat penting untuk menjamin kelancaran dan kesehatan peserta.
Lanjut Sartono, setidaknya ada 5 hal penting yang harus diperhatikan oleh panitia daerah yakni saat kedatangan para kafilah di daerah adalah rombongan yang sudah menerima vaksin satu atau dua dan mengantongi swab PCR dan menyiapkan tim kesehatan daerah yang cukup untuk melayani kebutuhan peserta jika ada yang terpapar covid 19.
Panitia juga harus memastikan semua transportasi baik darat, laut maupun udara karena tiga alat transportasi ini digunakan oleh semua peserta dan rombongan selama berkegiatan.
Selain itu, panitia daerah dan panitia pusat harus berkoordinasi untuk memastikan mana tanggungjawab panitia pusat dan mana tanggung jawab panitia daerah sehingga tidak terjadi Doble funding.
Panitia daerah juga meminta dukungan TNI dan Polri agar ikut membantu kelancaran kegiatan dan keamanan selama kegiatan berlangsung.
Ia juga meminta agar secepatnya berkoordinasi dengan panitia pusat untuk menyurati bapak presiden RI Joko Widodo terkait rencana kehadiran presiden pada pembukaan STQ Nasional di Maluku Utara.
Sementara Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba dalam rapat tersebut menjelaskan secara umum bahwa pemerintah daerah dan panitia dearah telah bekerja maksimal mempersiapkan semua tahapan penyelenggaraan. Bahkan, panita daerah, ASN dan seluruh masyarakat khususnya di wilayah Sofifi bekerja terus menerus dalam rangka menyambut hajatan nasional tersebut.
Oleh karena itu, gubernur berharap pelaksanaan ini mendapat dukungan penuh dari jajaran kementerian terkait.
Sementara itu, Sekprov Malut Samsudin A Kadir dalam kesempatan rapat tersebut juga menjelaskan kesiapan sejumlah fasilitas seperti rumah ASN yang akan menjadi tempat tinggal para kafilah serta sejumlah hotel yang akan digunakan oleh dewan hakim dan panitia nasional.
Selain dihadiri secara langsung, kegiatan ini dilakukan secara hybrid dengan melibatkan sejumlah pejabat di lingkup kementerian agama, kementerian PMK dan pantia tekhnis lainnya di daerah seperti kepala dinas Perhubungan, Kominfo dan sekretariat panitia daerah.(Humas Prov Malut).