MOROTAI – Pasca gempa 5.6 skala likter yang mengguncang Kabupaten pulau Morotai, Maluku Utara, pada, Kamis (19/9/2024) sore. Puluhan warga di Desa Sangowo Barat, Kecamatan Morotai Timur, terpaksa harus memilih mendirikan tenda di luar rumah untuk mereka tempati.
Tidak hanya bertahan di tenda, namun sebagian warga memilih mengungsi ke kebun dan tinggal di rumah-rumah kebuh, selain karena berada di tempat ketinggian, warga hawatir terjadinya air pasang pasca gempa 5.6 SR yang terjadi.
Sarikun Abdulah, Warga Sangowo Barat mengaku, ia bersama keluarga memilih mengungsi ke rumah kebun karena berada di tempat ketinggian dan mereka khawatir akan terjadi air pasang akibad dari gempa 5.6 skala liter yang menguncang Morotai tersebut.
“kejadian in ikan kita tidak tau ada pasang surut, jangan sampai tiba-tiba air naik ini berbahaya maka dari itu lebih baik mengungsi keluarga di gunung di rumah kebun,” ucap Sarikun Abdulah.
Sementara itu Mahfud Rasai, selaku Sekdes Sangowo Barat menjelsakan, warga yang memilih mengungsi baik di tenda di luar rumah mapun mengungsi ke kebun sudah sudah lebih dari 50 persen, karena khawatir akan terjadinya gempa susulan yang terus menerus terjadi.
Selain itu mereka juga yang khawatir terjadinya air pasang yang dapat menimbulkan gelobang besar sehingga harus memilih tempat yang tinggi untuk mereka tinggal sementara.
“tadi sebenarnya gempa awal itu mereka hanya antisipasi di rumah masing-masing, tetapi terjadi gempa susulan akhirnya mengungsi ke tempat yang tinggi untuk menjaga gemba-gempa susulan dan pasang surut air laut,” ungkap Mahfud, sekretaris Desa itu.
Dia mengaku warga yang memilih mengungsi dari karena khwatir gempa susulan sudah diperkirakan lebih dari 50 persen penduduk kampung.
“Sebagian besar masyarakat itu sekitar 50 persen, penduduk yang mengungsi dari kampung ke tempat tinggi termasuk ada benda-benda penting berupa ijasa mereka harus amankan,” jelasnya.
Sementara itu Bayu Merdeka, petugas BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Ternate, menyampaikan, gempa 5.6 SR yang menguncang Kabupaten Pulau Morotai, masih terus terjadi gempa susulan dan tercatat sebanyak 8 kali gempa.
“Update info dari BMKG kita mencatat dari gempa bumi utama Morotai dengan magnitude 5.6 SR pada 16.45 sore sampai pukul 20.45 WIT malam terdapat 8 kali gempa susulan dengan magitudo paling besar 4.6 SR.
Himbawan kepada masyarakat terutama masyarakat Morotai dan Halmahera Utara agar tetap tenang dan waspada akan gempa bumi susulan yang akan terus terjadi. Warga diminta agar memantau informasih resmi dari BMKG dan pemerintah daerah.
“Diharapkan pantau informasi dari BMKG dan tidak mudah terpancing dengan berita bohong di media sosial,” ujarnya.
Diketahui Gempa 5.6 SR yang menguncang Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mengakibatkan puluhan rumah warga yang tersebar di dua kecamatn rusak. Meski demikiaqn belum adanya laporan korban jiwa dan luka-luka. Pemerintah daerah melalui BPBD terus melakukan pemantau dan pendataan baik kerusakan rumah mapun warga yang mengungsi. (Oje/SMG)