Jurnalone.com,TERNATE – Melalui zoom, Penjabat Sekeretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Abubakar Abdullah buka kegiatan seminar penelitian dan inovasi sederhana untuk mendorong pembangunan daerah.
Dikesempatan tersebut Fachruddin Tukuboya selaku Kepala DLH Maluku Utara, mengatakan pembangunan berkelanjutan selalu ada tantangan yang kompleks, karena kemajuan ekonomi seringkali diiringi dengan potensi kerusakan lingkungan.
“jadi seminar ini bertujuan untuk merancang solusi-solusi praktis yang dapat mendorong kemajuan daerah,”kata Fachruddin Tukuboya, Kamis (28/11/2024).
Fachruddin yang juga kandidat doktor dari Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI), memaparkan dalam sambutannya bahwa, menyoroti dua sisi yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan, yaitu pembangunan dapat membawa dampak ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun kata Fachruddin, di sisi lain jika tidak dikelola dengan bijaksana dapat berpotensi merusak lingkungan tetentu.
Untuk itu melalu kegiatan seminar yang digelar DLH Malut ini diharapkan menjadi wadah untuk berdiskusi dan merancang kemajuan pembangunan yang lebih baik bagi daerah.
Fachruddin menambahkan bahwa riset sangat bermanfaat untuk memajukan daerah melalui penelitian dan inovasi yang dilakukan.
Apalagi kita tau wilayah Maluku Utara dengan kekayaan pulau-pulau dan sumber daya alam yang melimpah, memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan melalui kolaborasi riset dan berbagi ilmu dengan maskud dampaknya untuk masa depan daerah.
Selain itu, dirinya mengusulkan sejumlah program untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan. Rencana aksi yang diusulkan mencakup berbagai inisiatif, seperti program mitigasi bencana, pengelolaan sampah, konservasi air, serta peningkatan kapasitas sosial dan ekonomi melalui pelatihan keterampilan dan kewirausahaan.
“nanti Program-program ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara dimensi lingkungan, sosial dan ekonomi, yang menjadi landasan penting bagi pembangunan berkelanjutan di Maluku Utara kedepanya yang kita harapkan,” ucap Fachruddin.
Facruddin juga menyarankan untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan.
“Tidak hanya berbicara tentang tantangan, tetapi juga memberikan rekomendasi praktis untuk menghadapi masalah lingkungan yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Seminar yang digelar, Fachruddin mendapat apresiasi dari Prof. Dr. Kosuke Mizuno, akademisi dari SIL UI, yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan akademisi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan pelestarian lingkungan.(tim/adv)