TERNATE – Dengan menggunakan kapal cangih KRI Gulamah 869 milik TNI Al, Bank Indonesia perwakilan Maluku Utara, gelar ekspedisi rupiah berdaulat ke daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T) di wilayah Maluku Utara.
Ekspedisi rupiah berdaulat ke daerah 3T itu dengan mengerahkan sebanyak 16 orang sebagai pejuang rupiah berlayar bersama KRI Gulamah 869, ditandai pelepasan kapal KRI dari pelabuhan Ahmad Yani Ternate, secara bersama-sama oleh Hari Widodo, selaku Pimpinan Bank Indonesia Departemen Pengelolaan Uang, Kepala BI Perwakilan Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, mewakili Plt Gubernur Maluku Utara, Fachruddin Tukuboya, Komandan TNI AL Ternate, serta unsur terkat.
Kapal cangih KRI Gulamah 869 yang membawa para pejuang rupiah itu memulai rute pelayaran dari Ternate menuju Pulau Sanan, Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, Kabupaten Pulau Taliabu, Pulau Obi dan Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, serta Pulau Batang Dua, Kota Ternate. Mereka akan berlayar ke pulau – pulau 3T dengan durasi waktu selama selama sepen tanggal 25 April hingga 1 Mei 2024.
Hari Widodo, selaku Pimpinan Bank Indonesia Departemen Pengelolaan Uang menyampaikan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini sebagai bentuk tanggungjawab Bank Indonesia (BI) hadir di tengah-tengah masyarakat di sekuruh wilayah Indonesia, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam mendistribusikan uang rupiah yang layak edar kepada masyarakat di wilayah Maluku Utara.
Selain itu, kegiatan ini tentunya dilakukan dalam konteks Bank Indonesia (BI) menjalankan tugas sesuai mandat undang-ungan mata uang yang memiliki tugas untuk menyediakan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dalam pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan yang paling penting adalah dengan kualitas uang yang layak edar.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari ekspedisi Rupiah Berdaulat secara nasional yang dilakukan Bank Indonesia bersama TNI Al, yang tahun ini direncanakan sebanyak 18 kali Ekspedisi rupiah Berdaulat di seluruh wilayah Indonesia, yang akan menjangkau kurang lebih 90 pulau dalam ketegori 3T,” ungkap Hari, Kamis (25/4/2024).
Dia mengatakan, Maluku Utara merupakan kali ke 3 Bank Indonesia (BI) menggelar ekspedisi serupa yang tentu untuk menyasar pada pulau-pulau Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T), seperti Pulau Sanana, Pulau Taliabu, Pulau Obi, Pulau Bacan, dan Pulau Batang Dua.
“Tentunya untuk memilih lokasi kegiatan Bank Indonesia (BI) juga mempertimbangkan beberapa faktor sesuai kebutuhan masyarakat setempat, oleh karena itu Maluku Utara sudah ke 3 kalinya. Tentunya jika dilakukan kegiatan kembali tentnya akan memilih pulau-pulau mana yang akan dikunjungi sesuai pertimbangan kebutuhan masyarakat setempat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ekspedisi yang digelar Bank Indonesia ke daerah 3T di Maluku Utara ini, tidak hanya melakukan penukaran uang saja, namun petugas pejuang rupiah juga memeberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih memahami pentingganga uang rupiah, sehingga rupiah dapat digunakan dengan baik dan tepat oleh masyarkat terutama pada daerah 3T.
“Giatan ekspedisi ini tidak hanya melakukan penukaran uang tetapi juga melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat, sosialisasi cinta, bangga, dan paham rupiah. Cinta itu bagimana masyarakat lebih mengenal keaslian unag rupiah, kemudian bangga itu adalah masyarakat paham rupiah merupakan simbol kedaulatan negara yang harus kita jaga, dan paham rupiah itu adalah bagimana kita mengelola uang rupiah yang kita miliki dengan bijak,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Angkatan Laut Ternate, Kolonel Laut (P) Supriadi menegaskan, dalam misi rupiah berdaulat ke pulau – pulau 3T, TNI AL tidak hanya memberi fasilitas angkutan armada kapal saja, namun juga menjadi pentingnya untuk memberikan jaminan keamanan bagi pejuang rupiah yang melangsukan misi rupiah berdaulat kepada masyarakat.
“Untuk keamanan ke pulau-pulau tetap kita siapakan untuk pengaman, dimana pengaman itu melibatkan anggota KRI yang berada dilapangan bersama BI. Keaman itu perlu sekali, untuk personil jumlahnya 38 personil dimana setiap tempat disiapkan 3 atau 4 orang untuk pengaman kegian BI di tiap-tiap daerah,” jelasnya.(red/SMG)