TERNATE, JONE.id – Dalam rangka menekan laju inflasi daerah, Bank Indonesia Perwakikan Maluku utara(Malut), akan melakukan pemberdayan terhadap petani di Malut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bank Indonesia perwakilan Malut, Gatot M. Manan kepada sejumlah awak media, Kamis (1/8/2019). Gatot menyebutkan BI Malut akan menekan laju inflasi daerah dengan pemberdayaan petani agar kebutuhan konsumen pada sektor bawang, rica dan tomat tidak menjadi sektor kebutuhan yang menyumbang inflasi daerah.
“Inflasi pangan tertinggi di Maluku Utara khususnya kota Ternate. Pasokan dengan kebutuhan memang sangat besar, sehingga Kita menyadari bahwa populasi penduduk kota Ternate sangat padat sementara produksi bahan yang tersedia sangat terbatas,”Jelas Gatot.
Gatot menambahkan Untuk daerah suport lainnya seperti Tidore dan Halmahera masih belum cukup sehingga hal inilah yang mendatangkan pasokan dari luar dengan biaya transportasi yang mahal sehingga menyebabkan harga tinggi.
Lebih lanjut Gatot, Harga tiket sangat berpengaruh, sebab tiket merupakan komponen harga barang dari luar daerah dan itu berpengaruh.
Menurutnya hal ini menjadi salah satu dedikasi dalam jangka panjang yakni , mengarah pada swasembada seperti bawang, rica (cabai) , dan tomat dengan meningkatkan produksi di Maluku Utara secara keseluruhan.
“Untuk kekurangan kebutuhan sekitar 80 hingga 90 persen harus mendatangkan dari luar daerah bisa direduksi dengan produksi yang di Malut sendiri, seperti Tidore dan Halmahera sebenarnya lahan-lahan yang secara Agronomi sangat cocok,”tambahnya.
Ia mengakui Peran Bank Indonesia sangat membantu tercapainya inflasi. Namun , BI juga harus berkoordinasi dengan Dinas lainnya guna melihat secara detail penyebab kekurangan dari pasokan sehingga BI bisa ikut mendorong peningkatan produktifitas.(NN)