HALBAR – Sebagian besar anak-anak Sekolah dari lereng Gunung Api Ibu di Kecamatan Tabaru, Halmahera Barat, Maluku Utara, yang mengungsi bersama orang tuanya ke tempat aman di berbagai lokasi pengungsian kini mulai mengikuti proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar tersebut difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halmahera Barat.
Rosberi Uang, selaku Kadikbud Halbar kepada media ini, Selasa(28/1/2025), menjelaskan, bahwa erupsi gunung api ibu yang kini memasuki periode kedua di Tahun 2025, Dikbud Halbar sudah melakukan eksen dilapangan dan sudah menyiapkan proses belajar mengajar bagi anak anak para pengungsi.

“Kami sudah menyiapkan sekolah untuk anak anak pengungsi dan saat ini mereka sudah mengikuti proses belajar mengajar di sekolah darurat tersebut,”kata, Rosberi.
Ia menuturkan, bahwa untuk proses pembelajaran darurat itu dilakukan di 8 titik lokasi pengungsian dengan jadwal yang di tetapkan oleh Dikbud Halbar itu sendiri.
“Jadi, untuk proses belajar mengajar ini kita adakan di 8 titik lokasi pengungsian,”cetusnya.

Dirinya mengatakan, bahwa proses belajar mengajar untuk anak anak pengungsi itu di bagi dalam dua bentuk.
“Untuk bentuk Kelas rendah itu terdiri dari kelas 1,2,3 satu kelas, dan untuk kelas tinggi dari 4,5,6 satu kelas,”jelasnya.
Sementara itu, kata Rosberi, selain proses belajar mengajar, Dikbud Halbar juga mengadakan kegiatan trauma healing untuk anak anak yang berada dilokasi pengungsian.
“Selain mengadakan proses belajar mengajar, kami juga adakan kegiatan trauma healing di 8 titik lokasi pengungsian,”tandasnya.

Rosberi juga menambahkan, bahwa selama masa tanggap darurat, Dikbud Halbar selalu memperhatikan kebutuhan para pengungsi yang berada di titik pengungsian.
“Selain menyediakan fasilitas belajar dan mengadakan kegiatan trauma healing, kami juga membantu untuk kebutuhan para pengungsi di lokasi pengungsian,”tandasnya.
Ia berharap, semoga badai bencana erupsi gunung ibu ini cepat berlalu sehingga masyarakat bisa kembali di desa mereka masing masing.(red)