TERNATE – Sebuah kapal cetap jenis Sepeeadboat alami musiba tenggelam di perairan laut Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara pada, Jumat (13/9/2024).
Peristiwa tenggelamnya kapal cepat itu akibat dihantam gelombang tingga karena cuaca buruk saat bertolak dari pelabuhan Sidangoli, Halmahera Barat, tujuan Kota Ternate. Kapal cepat yang nahkoda Sadam dan ABK Ikbal Itu diketahui membawa satu penumpang dan membawa muatan sayur mayur milik penumpang tersebut.
Sugandi, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas II Ternate, menjelaskan peristiwa tersebut, kapal saat baru bertolak dari pelabuhan Sidangoli sekitar pukul 05.00 WIT, namun kapal dihatam gelombang tinggi sehinga air masuk kedalam kapal dan tenggelam.
Beruntung kejadian tenggelamnya kapal cepat itu langsung mendapatkan pertolongan dari warga, dengan cepat mereka langsung mengevakuasi Nahkoda, ABK, dan satu orang penumpang tersebut dengan menggunakan Speeadboat ke Pantai Sidangoli, sehingga ketiga orang tersebut selamat.
“laporan yang saya terima itu memang kapal masih di wilayah Sidangoli keluar dari pelabuhan feri terus mengalami cuaca buruk sehingga kapal alami tenggelam, namun sudah bisa dievakuasi semua kru dan 1 orang penumpang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Kapal ini dari Sidangoli tujuan Ternate pelabuhan Gamalama, kejadiannya itu sekitar jam 05.00 WIT pagi,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya pada, Selasa (10/9/2024), sebuah kapal cepat jenis Speeadboat yang bertolak dari pelabuhan Jailolo menuju pelabuhan Dufa-dufa Ternate, juga alami musiba mati mesin karena cuaca ektrim dan terombang ambing di tengah laut antara Halmahera Barat dan pulau Ternate.
Sebanyak 23 orang penumpang termasuk para kru kapal terpaksa harus dievakuasi secara dramatis oleh petugas Basarnas Ternate dan KPLP. Seluruh penumpoang dalam kondisi selamat.
Sementara itu terkait peristiwa kecelakan tersebut, petugas prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sulatan Babullah Ternate, Fahmi Bachadar menjelsakan gelombang tinggi yang terjadi di wilayah Maluku Utara ini disebabkan tingginya kecepatan anggin yang menyebabkan gelombang tinggi hingga mencapai 3 meter.
“ada potensi ketinggian gelombang yang diakibatkan adanya peningkatanb kecepatan angin di wilayah Maluku Utara, dan terpantau ketinggian gelombang saat ini berkisar dari 1, 25 hingga 2 meter, terutama di bagian Uatra wilayah Maluku Utara, dan ada peningkatan diperkirakan hingga 3 meter di tanggal (13/9),” ungkap Fahmi.
Dia mengatakan, ketinggian gelombang di peraian Maluku Utara ini terjadi sejak beberap hari terakhir, ini disebakan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang mencapai 30 knot sehingga benar-benar berdampak pada cuacara ekstrim.
“ini akibatnya peningkatan kecepatan anggin yang cukup signifikan hingga mencapai 30 knot, sehingga berdampak pada ketinggian gelombang terutama di wilayah Samudra Pasifik, Utara Halmahera, perairan Barat Halmahera, Perairan Loloda, Perairan Utara Morotai, serta perairan Batang Dua, Bacan, dan Kepulauan Sula,” jelasnya.(red/SMG)