HALSEL, ONE.id – Guna mencegah terjadinya penyebaran wabah virus corona, sebanyak 14 orang tenaga kerja asing asal Vietnam, di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, terpaksa harus menjalani karantina selama empat belas hari.
Masa karantina dilakukan setelah petugas Kementrian Kesehatan dan Pelabuhan (KKP) Kelas Tiga Ternate melakukan pemeriksaan saat kedatangan para TKA itu di bandara Usman Sadik Lahuha pada, Rabu (4/3/2020) pekan kemarin.
Meski telah dilengkapi rekomendasi kesehatan, ke 14 orang tenaga kerja asing yang diketahui berasal dari negara Vietnam itu, tidak diperbolehkan melakukan aktifitas di lingkungan perusahan pertambangan karena masih dalam tahapan karantina.
Masa karantina diberlakukan kepada ke 14 orang tenaga kerja asing itu, karena diketahui baru tiba dari negara asal mereka Vietnam, melalui bandara Soekarno Hatta, kemudian melewati bandara Samratulangi Manado Sulawesi Utara dan selanjutnya ke bandara Usman Sadik Labuha Kabupaten Halmahera Selatan.
Setibanya dibandara Usman Sadik, 14 WNA itu langsung mejalani pemeriksaan oleh petugas dari Kementrian Kesehatan dan Pelabuhan (KKP) Kelas Tiga Ternate, di ruangan kedatangan bandara Usman Sadik.
Saat dikonfirmasi, Senin 9/3/20) di Bandara Sultan Babullah Ternate, Kepala KKP Kelas Tiga Ternate, Aulianto menjelaskan, meski telah melewati pemeriksaan oleh petugas KKP berdasarkan standar pengawasan namun untuk mencegah adanya penyebaran virus corona, para TKA itu harus menjalani karantina selama empat belas hari kedepan guna memastikan semua suhu tubuh para TKA dalam kondisi stabil.
“ Memang ada 14 orang warga negara Vietnam, mereka dari Jakarta dan semua pemeriksaan sudah di Jakarta, mereka suda dilengkapi dengan surat kesehatan sehat, kemudian mereka terbang lewat Manado dan ke Labuha. Saat ini mereka sudah berada di Tambang Obi dan tetap dalam pengawasan,” Jelas Kepala KKP.
Sementara itu menanggapi WNI yang terjangkit virus corona, Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba menjelaskan, langkah yang telah dilakukan petugas KKP Kelas Tiga Ternate, merupakan langkah pengawasan yang harus dilakukan disetip pintu masuk, sebagai langkah pencegahan masuknya virus corona diwilayah Maluku Utara.
“ Saya kira kita sekarang tidak boleh terlalu panik, memang sampai sekarang kita punya tim-tim kesehatan ada, jangan sampai sudah ada lalu kita diamkan begitu. Sekarang yang terjdi di Depok bahkan di Jawa Tengah juga sudah ada itu merupakan kecepatan tim kesehatan, sehingga tim kesehatan kita juga sudah siap terutama di pintu-pintu masuk bahkan diperusahan-perusahan mereka sudah siap, “ Ungkap Gubernur di kediamannya pada Sabtu (7/3/20).
Gubernur mengaku, saat ini semua petugas terutama petugas kesehatan telah siap dan telah melakukan langkah pencegahan penyebaran wabah virus corona itu, dengan meniyapkan para tenga menis yang siap menangani pasien virus corona di sejumlah rumah sakit disetiap Kabupaten dan Kota. Gubernur berharap agar masyarakat tidak panik dan tetap melakukan atifitas sepertibiasanya.
“ Ya Alhamdulillah kita punya aparat keamanan hampir semua, kejaksaan, kepolisian bersatu untuk setiap ada kecurigaan-kecurigaan akan ditanggapi, karena itu setiap pintu-pintu masuk ada tim kesehatan kita, ada dokter kita suda ada, mereka selalu siap, jadi masyarakat bisa mengadu kepada dokter-dokter kita, “ Harap Gubernur.
Hingga hari ke 6 ini ke 14 orang TKA itu masih menjalankan masa karantina di lingkugan salah satu perusahan di pulau Obi serta mereka belum diperbolehkan melakukan aktifitas apapun di lingkungan pertambangan sebelum berakhirnya masa karantina yang telah diberlakukan kepada mereka.(red)