JAILOLO ONE.id– Kepedulian Bupati Halmahera Barat (Halbar) Danny Missy terhadap budaya di Halbar membuahkan hasil positif. Danny Missy resmi mendapat apresiasi berupa Anugerah Kebudayaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Ajang tersebut diterima dalam acara Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2020 yang diselnggarakan di Pelataran Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjar Baru, Sabtu (8/2/2020).
Selain Danny Missy, terdapat sembilan Kepala Daerah lain yang juga menerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat. Mereka adalah Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, dan Bupati Tubaba Umar Achmad.
Selanjutnya, ada Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan Indah Putri Indriani, Bupati Serdang Bedagai Soekirman, Bupati Gunung Kidul Badingah, Wali Kota Baubau AS Tamsir, dan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani.
Ketua Umum PWI Atal S.Depari yang juga selaku panitia pelaksanaan HPN mengapresiasi kinerja Bupati Danny Missy yang dinilai sukses memajukan kebudayaan didaerahnya.
Atal juga menyampaikan, terima kasih atas dukungan Pemkab Halbar ke PWI Maluku Utara atas program kerjasama dalam bidang kebudayaan yang bakal disusun dalam waktu dekat ini.
“Anugerah yang diterima bukanlah hanya sebuah serimoni, tapi anugerah yang diberikan itu adalah bukti kepedulian kepala daerah dalam mengembangkan budaya di daerahnya masing-masing,” ungkap Atal, sebagaimana release yang diterima Jurnalone.com, melalui Kepala Dinas Kominfo, Kehumasan, Statistik dan Persandian Halmahera Barat, Chuzaemah Djauhar, Sabtu (8/2/2020).
Sementara itu, usai menerima anugerah dari Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi, di hadapan Presiden RI Joko Widodo, Bupati Danny Missy mengaku, Maluku Utara banyak suku dam ragam budaya harus terus dikembangkan sebagai unjuk tombak rasa toleransi yang lebih erat.
Menurutnya, Halbar mendapat anugerah kebudayaan karena kultur masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan, sehingga bisa dituangkan dalam dokumen pemajuan kebudayaan sesuai UU Nomor 5 tahun 2017.
“Olehnya itu, pemajuan kebudayaan jangan hanya dijadikan sebagai kegiatan serimoni belaka, tapi harus diimplementasikan dalam dalam ilmu pengetahun, sehingga filosofi dan makna kebudayaan sebagai pemersatu bangsa bisa terpatri dalam pikiran seluruh anak bangsa,” katanya.
Lebih lenjut, Danny Missy memaparkan, sebagaimana perintah UU Nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan langsung diseriusi sehingga kultur budaya yang begitu kental di Halbar langsung dituangkan dalam dokumen Pokok Pikiran (Pokir) pemajuan kebudayaan yang disampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Masih Danny, sesui riset yang dilakukan oleh PWI tentang kebudayaan menetapkan sebanyak 10 kepala daerah penerima anugerah kebudayaan dalam rangka HPN ke-74 tersebut.
“Sikap toleransi, banyak suku dan terdapat 7 suku asli di halbar, sehingga menjadi dorongan Pemkab Halbar untuk mendorong pemajuan kebudayaan di Halbar,” jelasnya.
Danny menambahkan, Kegiatan pengembangan nilai budaya yang digagas PWI dalam rangka HPN harus didukung. Karena lewat kegiatan ini, semua daerah bisa lebih serius dan saling mendukung untuk bersama sama mendorong nilai nilai budaya di bangsa ini. Saya juga berterima kasih kepada PWI pusat, PWI Malut dan seluruh insan pers yang selalu mempublikasi tentang budaya di Halbar,pungkasnya mengakhiri.
Sekedar untuk diketahui, hadir dalam acara penyerahan anugerah kebudayaan kepada 10 bupati/walikota adalah, Presiden RI Joko Widodo, Staf Khusus Presiden Purna Jendral Moeldoko, Menkumham, Menteri PMK Muhadjir Effendi, Ketua Dewan Pers Muhammad Noor, Gubernur Kalsel, PWI, serta Insan pers seluruh Indonesi dan beberapa perwakilan Negara tetangga.(PN)