Bermula Dari Penganiyaan, Dua Kelompok Pemuda di Halmahera Terlibat Bentrok

banner 120x600
banner 468x60

HALMAHERA TENGAH – Dua kelompok pemuda di Desa lelilef, Kecamatan Wedah Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, terlibat bentrok. 

Dimana kedua kelompok pemuda tersebut terlibat saling serang dengan menggunakan batu dan kayu di desa tersebut. Bentrok itu terjadi pada, Rabu (11/9/2024) malam. 

Puluhan aprat Kepolisian dari Polsek Wedah Tengah, Brimob Polda Maluku Utara, dan personal Kodim 1512 Weda langsung bergerak cepat turun ke lokasi bentrokan melakukan upaya pembubaran massa yang terlibat bentrok.

Bentrokan yang berlangsung kurang 30 menit itu, akhirnya berhasil dibubarkan aparat keamanan dengan mengeluakan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata.

Diketahui bentrakan kedua kelompok pemuda tersebut dipicu salah satu kelompok pemuda yang mendatangi Polsek setempat guna menanyakan atas penangan  kasus pemukulan dan penganiyaan tiga orang rekan mereka yang terjadi pada, Senin (9/9/2024) dua hari lalu.

Setelah kembali dari Polsek setempat, kelompok pemuda ini bukannya kembali ke rumah masing-masing, namun mereka terprovokasi adanya video yang beredar di media sosial bahwa rekan mereka yang menjadi korban tersebut merupakan penganiayaan secara sadis, sehingga menyebabkan bentrokan yang tidak terhindarkan itu.

Kapolres Kabupaten Halmahera Tengah, AKBP Aditya Kurniawan menegaskan, saat ini kondisi di Desa Lelilef sudah Kembali kondusif. Aparak Kepolisian dari Polres Halmahera Tengah, Brimob Polda Maluku Utara, dan personal Kodim 1512 Weda telah disiagakan dilokasi bentrokan.

“Kondisi sudah dalam keadaan kondusif, kami sedang berupaya untuk menjaga kamtibmas agar tidak terjadi hal-hal yang kita inginkan. Kami juga sedang berupaya melalu jajaran Reskrim untuk mengungkap dan menangkap siapa pelaku yang melakukan penganiyayaan terhadap korban yang saat ini berada di rumah sakit,” kata Kapolres, Kamis (12/9/2024).  

Kapolres menghimbau agar masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh postingan video maupun informasi yang pada dasarnya adalah hoax. Dimana saat ini terdapat video yang beredar merupakan video provokasi dan sengaja dimanipulasi untuk membuat situasi Kamtibmas tidak kondusif.

“saya menghimbau kepada seluruh masyarakat jang terprovokasi dengan adanya video ajakan melalui media sosial untuk melakukan aksi serangan balasan. Percayakan kepada kami Polres Halmahera Tengah mengaja kamtibmas dan menangkap pelaku yang melakukan penganiyaan,” ucapnya.  

Diketahui pada Senin (9/9/2024) kemarin, terjadi aksi perkelahian antara kelompom pemuda dikarena pengaru minuman alkhol sehingga menyebabkan 3 pemuda alami luka serius dan menjalani perawatan medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Weda. (red/SMG)

banner 325x300