TERNATE – Dua unit mobil terdiri jenis mobil mini bus dan mobil angkutan umum jenis mikrolet terbakar hebat di lingkungan Batu Anteru, tepatnya di RT 07, Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Rabu (25/12/2024).
Kebakaran hebat itu, api bermula dari mobil jenis mikrolit yang menggangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi ilegal jenis Pertalite yang akan dipasok ke sebuah kios kemudian membesar dan merampat ke mobil minibus yang terparkir di depan kios.
Selain dua mobil api kemudian merembet menghanguskan satu unit kios beserta isinya, sementara dua unit rumah yang berdekatan dengan kios juga ikut terbagar pada bagian depan rumah.
Warga sekitar panik atas peristiwa tersebut lantaran mereka tidak bisa mendekati untuk memadamkan api hawatir terjadi ledakan, karena mobil mikrolet yang terbakar bermuatan BBM subsidi yang sengaja ditampung oleh oknum warga setempat dijadikan bisnis pribadi.
Parahnya lagi api sempat menjalar melewati selokan air lantara tumpahan minyak dari mobil mikrolet tersebut. Warga dengan nekat melakukan pemadan api yang menjalar melewati selokanm air dengan alat sedaanya karena khawatir bisa terus membesar.
Beruntung kejadian ini petugas pemadam kebakaran Kota Ternate menerjunkan empat unit mobil ke lokasi dan langsung menjinakan api, namun upaya petugas sempat kesulitan lataran banyaknya tumpahan minyak dari mobil mikrolet itu. Api akihirnya dapat dijinakan oleh petugas damkar sekitar 30 menit kemudian.
“alhamdulillah kami atas bantuan TNI-Polri dan juga warga membantu kami melaksanakan pemadaman. Berdasarkan informasi kejadian ini akibat BBM, jadi suplai BBM ke salah satu kios akihirnya terjadi kebakaran. Sementara ini yang terbakar 1 unit kios, 2 unit rumah bagian depan dan mobil unit mobil yang terbakar”, ucap Naim Safar, Sekretaris Dinas Kebakaran Kota Ternate.
Peristiwa kebakaran yang bermulai dari mobil penampung angkutan umum jenis mikrolet yang dimodivikasi dan dijadikan tampungan BBM subsisi illegal ini mendapat tanggapan serius dari Anggota DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif.
Dimana dirinya secara langsung mendatangi lokasi kebakaran dan melihat kondisi kebakaran yang benar-benar membahayakan warga disekitar lokasi penumpungan BBM itu tersebut dan warga kesulitan memedamkan api makibat tumpahan BBM.
“ini yang sangat memprihantinkan adalah api yang tidak bisa dikendalikan tidak bisa padam karena ternyata mobil jenis mikrolet dirubah fungsinya menjadi mobil tampungan BBM yang bersubsidi jenis Pertalite ini akhirnya penangan api tadi tidak bisa diolakukan.
Dirinya menyayangkan pihak SPBU yang memberikan kuota BBM subsidi kepada oknum-oknum warga yang berbisnis secara illegal, apalagi BBM jenis Pertalite hanya diperuntukan bagi warga menengah kebawa.
“ini kami pastikan akan kami pangil pihak Pertamina karena bukti semua sudah kami kantongi bagimana fisik mobil, bagimana kondisi mobil, dan bagimana kondisi rumah, dan saya pastikan kalua ini tidak segera dikendalikan rumah-rumah warga lainya yang berdekatan dengan oknum-oknum penampung BBM untuk kepentingan bisnis pribadi akan merugikan masyarakat di lingkugan itu sendiri”, ujarnya.
Lebih lanjut, anggota DPRD itu menegaskan warga agar tidak perlu takut untuk melaporkan oknum-oknum yang berbinsis BBM bersubsidi secara ilegal di lingkugan, warga diminta untuk melapor kepada aparat kelurahan mapuan Kepolisian, karena dihawatirkan kejadian serupa bisa kembali terjadi dan memakan korban jiwa.
“kalua ada oknum-oknum yang tinggal di lingkungan kalian yang melakukan penampungan BBM bersubsidi laporkan ke Lurah, Camat, Kepolisian agar melakukan penggrebekan tidak boleh dibiarkan karena ini benar membahayakan warga, enak sekali kalian berbisnis tapi mengabaikan keslamatan warga, saya tegaskan ini akan kitab awa serius ke DPRD, SPBU kita akan panggil semuanya kita akan panggil tidak bisa dibiarkan”, tegasnya.
Saat ini pihak Kepolisian dari Polres Ternate langsung mengamakan lokasi kebakaran dengan memasang garis pembatas guna kepentingan penyelidikan.(red/SMG)