HALMAHERA TENGAH – Ahlan Djumadil Calon Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Tengah, berpasangan dengan Ikram Malan Sangadji mengaku memilih calon kepala daerah, berarti menitipkan arah pembangunan daerah dan mengatur hajat hidup orang banyak.
Terpilih menjadi wakil dari Ikram Malan Sangadji dalam kontestan Pemilukada tahun 2024, menjadi langkah penting dalam karirnya mengabdi untuk daerah Fagogoru.
Karir dan Latar Belakang;
Ahlan Djumadil memulai karir politiknya dengan menjadi anggota DPRD Halamhera Tengah Tahun 2004-2009 melalui Partai Bulan Bintang (PBB). Kemudian periode kedua dirinya kembali maju di daerah pemilihan I namun pencapaiannya gagal kala itu.
Pada pemilu 2014 dan 2019, dirinya bergabung dengan partai Gerindra dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Halmahera Tengah, Ahlan menduduki jabatan diberbagai alat kelangkapan DPRD.
Sebelum menjadi calon Wakil Bupati Halamhera Tengah, Ahlan merupakan anggota Dewan Provinsi namun ia malah memutuskan mundur dan berkonsentrasi pada Pilkada Halmahera Tengah.
Ahlan mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Ambon, Maluku, sambil aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia baru menyelesaikan studi S1 pada tahun 2008 ketika melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
Ahlan Melihat Kondisi Halmahera Tengah
Pria kelahiran Banemo 19 Januari 1971 itu memiliki pandangan berbeda tentang perkembangan Halmahera Tengah dan masyarakatnya.
Sebagai putra asli negeri Fogogoru, Ahlan mengaku transformasi budaya beberapa tahun belakangan yang timbul lantaran masuknya industri perusahaan di Halmahera Tengah membuat masyarakat Halteng mau tak mau harus merubah cara fikir (mind site) dari budaya agraris menjadi budaya industial.
Masyarakat Halmahera Tengah dinilai Ahlan harus menjunjung nilai toleransi terhadap budaya luar yang masuk ke Halmahera Tengah.
Ahlan Soal Persaingan Tenaga Kerja;
Kebanyakan pencari kerja di Halmahera Tengah dan Maluku Utara berofokus pada Industri pertambangan PT IWIP namun, sering terjadi dinamika tenaga kerja lokal contohnya pekerja tak bisa bertahan karena tidak membiasakan diri disiplin dalam lingkungan kerja industri.
Dari berbagai masalah itu seharusnya pemerintah daerah memiliki instrumen yang memberikan penguatan terhadap para pencari kerja disana.
Ahlan berharap kedepan Halmahera Tengah harus ada lembaga vokasi pelatihan ketenaga kerjaan khususnya dibidang industri.
Infarstuktur Halamhera Tengah;
Dari sisi Infrastuktur, Ahlan mengaku masih banyak yang harus benahi di beberapa sektor baik jalan dan jembatan, terutama Infrastruktur dasar menujuh ke tempat-tempat produksi pertanian dan perkebunan.
Dia mengaku tidak ada pilihan bagi pasangan IMS-ADIL untuk wujudkan ketersediannya fasilitas jalan usaha tani sehingga dapat berfungsi untuk mempermuda akses pengangkutan hasil panen masyarakat.
Infrastruktur yang tersedia di Halmahera Tengah kata Ahlan tinggal perbaiki, atau ditambahkan, namun sektor infrastruktur perikanan memang butuh kebijakan dan program yang betul matang sehingga bisa memberikan dampak terhadap peningkatan produksi nelayan maupun petani.
Ahlan mengaku Rata-rata angka kemiskinan Halmahera Tenga berada pada warga pedesaan yang bergantung hidup pada pertanian dan perikanan. Halmahera Tengah memiliki mega industri maka dari itu sektor pertanian dan perikanan juga harus mengimbanginya dengan cara profesiaonal.
Tata Ruang Wilayah Kawasan Lingkar Tambang;
Tata ruang wilayah beberapa desa khususnya di lingkar tambang menjadi perhatian, disisi ini ada regulasi yang kuat agar terselenggaranya tata kelola lingkungan yang baik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, hingga dapat membantu menekan terjadinya konflik antar kepentingan.
Ahlan menjelaskan, suatu konflik bisa terjadi disatu wilayah yang kondisi padat. Dirinya berharap selain penguatan regulasi untuk mengontrol masyarakat namun dibarengi dengan kesadaran dan kepatuhan masyarakat yang berada di kawasan itu.
Pariwisata Halmahera Tengah;
Menurut Ahlan, Halmahera Tengah saat ini belum mengelola sejumlah potensi wisata yang ada di Halmahera Tengah. Kedepan kata dia, pemerintah perlu meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun manca negara dengan berkolaborasi dengan pihak swasta.
Pengembangan wisata Halmahera Tengah juga harus bekerjasama dengan Tour Gide dari beberapa daerah terdekat seperti Raja Empat, Papua Barat Daya.
Selain itu, promosi wisata prioritas di Halmahera Tengah perlu pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis digital dengan memanfaatkan konten krator kaum muda di Halmahera Tengah.(**)