TERNATE – Kegiatan Musyawarah Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKSTM) se- Indonesia ke- 22 tahun 2024, resmi dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Ir. Sri Haryanti Hatari, dengan ditandai dengan pemukulan tiva.
Kegiatan dengan tujuan membahas konsolidasi dan perkembangan jurusan teknik mesin di indonesia, dengan fokus pada relevansi terhadap industri modern ini dilaksanakan di Gamalama Ballroom Bela, Selasa (1/10/24)
Sambutan Pj. Gubernur yang disampaikan oleh Asisten II mengatakan, bahwa pendidikan adalah salah satu aspek paling penting dalam kehidupan manusia yang mampu mendorong kemajuan suatu bangsa. Revolusi Industri 5.0 tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi milenial. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu Revolusi Indutri 5.0 juga diikuti dengan implikasi lain seperti pengangguran, kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi.
Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku Utara, dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terlaksananya agenda tahunan oleh BKSTM kali ini di Provinsi Maluku Utara.
Dirinya menyampaikan, bahwa dalam sebuah artikel disebutkan bahwa Revolusi Industri 5.0 dalam lima tahun mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan dan bahkan pada 10 tahun yang akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75 persen. Hal ini disebabkan pekerjaan yang diperankan oleh manusia setahap demi setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi program. Dampaknya, proses produksi menjadi lebih cepat dikerjakan dan lebih mudah didistribusikan secara masif dengan keterlibatan manusia yang sangat minim.
Era 5.0, lanjut Sri Hatari, merupakan proses kolaborasi antara manusia sebagai pusatnya (human–centered) dan teknologi sebagai dasarnya (technology based). Artinya. Pendidikan era 5.0 adalah proses pendidikan yang menitik beratkan pada pembangunan manusia sebagai makhluk yang mempunyai akal, pengetahuan dan etika dengan ditopang oleh perkembangan teknologi modern saat ini. Hal ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan besar untuk mengubah wajah pendidikan kita menjadi lebih baik. Dimana para Guru dan Dosen yang menjadi penggerak dalam pendidikan era 5.0 harus mempunyai kompetensi memadai.
“Melalui event nasional ini diharapkan dapat menciptakan momentum melalui sinergi dan kolaborasi para akademisi, seluruh Anggota Badan Kerjasama Teknik Mesin serta semua pemangku kepentingan dalam menciptakan sumber daya yang unggul di bidang teknik mesin dan kontribusinya bagi pembangunan Indonesia,”harapnya.
Sementara itu Rektor Universitas Khairun Ternate, Dr. Ridha Adjam M.Hum dalam kesempatan tersebut menyampiakan terima kasih kepada BKSTM yang telah mempercayakan Unkhair Ternate sebagai tuan rumah penyelenggara musyawarah BKSTM yang dihadiri kurang lebih 400 perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh indonesia.
“Ini sebuah kepercayaan kepada kami yang sangat luar biasa, kami sangat berbangga karen dipercaya oleh seluruh orang-orang hebat di indonesia, terutama perguruan tinggi di wilayah tengah dan barat yang ingin shering pendapat dan ilmu dengan kami di Unkhair Ternate,” ucap Ridha Adjam.
Dalam kegiatan Seminar Nasional Teknik Mesin ke- 22 ini menghadirkan Dr. Rizal Affandi Lukman, Direktur Eksekutif CPOPC, dan Ir. Diana Rosa, Direktur Utama PT. IKI, yang akan berbicara tentang tantangan serta peluang industri di Indonesia.
Kompetisi LNT-RBM XIII juga menjadi daya tarik tersendiri, di mana mahasiswa dari seluruh Indonesia akan bersaing dalam merancang sistem mekanik inovatif.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Sekjen BKSTM, para Guru Besar dilingkup Unkhair Ternate, Forkopimda, para Wakil Rektor, para Kepala Lembaga dan Pejabat lingkup Unkhair Ternate, Dekan Fakultas Teknik Unkhair Ternate, serta para peserta musyawarah Anggota BKSTM tahun 2024. (rls/SMG)