TERNATE – Tiga pulau yang diklaim Pemeritah Raja Ampat, yaitu Pulau Sain, Pulau Piay, dan Pulau Kiyas yang terletak di Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, sempat menimbulkan aksi penolakan dari masyarakat desa setempat.
Terkait hal itu, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda angkat bicara. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan bertemu Gubernur Papua Barat Daya, serta Bupati Raja Ampat untuk duduk bersama membicarakan terkait konflik tiga pulau tersebut.
“Kita akan bertemu audensi dengan Mendagri, kita akan berkomunikasi dengan Gubernur Papua Barat, kita dudu bersama dulu dengan level pimpinan dulu dari Mendagri, Gubernur, Bupati terkait supaya memastikan kondisi kondusif,” ucap Sherly.
Gubernur menegaskan bahwa, persoalan tiga pulau itu dapat dibicarakan secara baik-baik agar tidak menimbulkan keributan yang nantinya masyarakat menjadi korban.
“Kita ini semua Merah Putih semua Indonesia di bawa tidak ada gejolak semua bisa dibicarakan baik-baik semua punya data dan pendapat yang berbeda-beda duduk komunikasi dengan baik jangan biarkan masyarakat menjadi korban,” ucapnya.
Dirinya juga berharap agar masyarakat menahan diri tidak terpancing. Diharapkan tidak menimbulkan aksi pembakaran fasilitas yang ada.
“Yang mendengar mohon jangan saling bakar membakar ya, semua dibangun pakai doi bukan dari angin jadi mohon ya jangan dimita bagun la,” harapnya.
Sementara itu Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, saat ditemu Beritasatu.com di Ternate usai melangsungkan pertemuan dengan Pemeritah Maluku Utara menyampikan bahwa, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait konflik tiga pulau tersebut.
Untuk itu dirinya belum dapat memberikan keterangan lebih banyak terkait keributan tiga pulau itu. Dia menegaskan akan segera mendalami titik persoalan terkait adanya sengketa tiga pulau tersebut.
“Terusterang saya belum dapat update dan laporan, nanti kami dalami dulya ya, saya belum bisa bicara panjang soal itu,” ucap Bima Arya, saat ditemui usai melangsungkan kegiatan pertemuan
Sebelumnya, pada Sabtu (20/9/2025) pekan kemarin, warga melakukan aksi pembakaran terhadap 5 unit bangunan rumah semi permanen yang ada di Pulau Sein satu dari tiga pulau tersebut.
Aksi warga ini sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan mereka atas peryataan dari pemeritah Provinsi Papua Barat Daya yang mengklim terdapat tiga pulau di Kecamatan Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah menjadi milik mereka.#