HALMAHERA SELATAN – Kata “Hijrah”, itulah kata yang tepat untuk diungkapkan dalam memberikan fasilitas baru bagi warga di Desa Kawasi, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Hal tersebut diungkapkan John Sri Cay Simbolon, Community Relations Superintendent (HPL) kepada awak media saat melaksanakan kegiatan penijauan pemukiman baru untuk warga Desa Kawasi pada, Selasa ( 30/4/2024).
“Jadi kata Hijrah itu kita sebut adalah kita membawa orang ke tempat baru yang tentunya lebih baik”, ungkap John, saat memberikan penjelasan kepada rombongan awak media Visit Site 2024,” kata Jhon.
Dia menjelaskan, sebanyak 259 unit bangunan rumah berhasil dibangun dan kini siap ditempati warga Desa Kawasi sebagai lokasi permukiman baru mereka. Kawasan permukiman tersebut berada di sebelah Selatan kawasan operasional pertambangan Harita Nickel.
John mengatakan, dimana Harita Nickel telah membangun ratusan unit bangunan rumah tersebut dengan kualitas baik yang terdapat tiga tipe yaitu tipe 108, tipe 72, dan tipe 54.
“Hunian kawasi baru ini dibangun sebanyak 259 unit, terdiri dari tipe 108 memiliki 4 kamar, tipe 72 miliki 3 kamar, dan tipe 54 juga miliki 3 kamar. Kemudian masih ada kavling di blok D dan blok A itu masih kosong. Untuk 259 unit ini diperuntukan sesuai data pada tahun 2019 kemarin masyarakat Kawasi yang akan bergeser ke sini,” ucapnya.
Kata John, kawasan pemukiman yang disediakan perusahan memiliki lokasi yang strategis, serta aman dari ancaman bencana alam, seperti bencana banjir rob dan dampak abrasi pantai, karena lokasi permukiman baru ini memiliki jarak dari pantai tidak sama dengan lokasi lama.
“Kawasan baru yang kita sediakan bagi warga Desa Kawasi benar-benar aman, lokasi yang dipilih tentu aman dari dampak bencana bagi warga setempat seperti banjir rob dan abrasi pantai, karena jarak dari pantai itu 800 meter baru sampai ke pemukiman. Kalau tempat lama itu jaraknya cukup dekat dengan pantai,” ucapnya.
John menambahkan, pembangunan kawasan baru itu juga ikut serta dibangunnya fasilitas umum berupa jalan linkungan diseluruh permukiman itu, rumah ibadah, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, hingga fasilitas olahraga.
Tidak hanya itu, fasilitas lain yang ikut dibangun pihak perusahan adalah bangunan gedung-gedung pasar yang berada disekitar pemukiman, sebagai lokasi pusat jual beli kebutuhan ekonomi masyarakat nantinya mereka akan “Hijrah”, ke permukiman baru tersebut.
“Pembangunan hunian ini sudah 100 persen kita bangun, saat ini sudah ada masyarakat yang menempati. Untuk pemukiman ini di sebelah kiri ada masjid dan sebelah kanan ada gereja. Ada juga fasilitas umum, fasilitas sosial, ada puskesmas baru yang sudah mulai dipergunakan. Fasilitas pendidikan yang sudah berjalan, ada SMA, SMP, dan SD akan dibangun termasuk TPQ, bahkan ada juga fasilitas lapangan sepak bola,” ujarnya.
Selain itu, pemukiman baru ini juga telah dilengkapi fasilitas penerangan listrik dan ketersediaan air bersih untuk kebutuhan warga saat mereka akan “Hijrah”, di kawasan baru ini.
“Pembangunan hunian ini sudah 100 persen dilengkapi dengan infrastruktur pendukung lain baik mengenai persediaan air maupun listrik. Kalau air kita sudah 24 jam dapat digunakan. Kalau untuk listrik ada 3 unit genset, 2 unit untuk malam dan 1 untuk siang,” jelasnya.
lokasi baru Desa Kawasi juga memiliki akses yang terbilang dekat dengan perkebunan warga, sehingga nantinya warga sudah semuanya “Hijrah”, ke kawasan baru ini tentu memiliki akses ke kebun tidak membutuhkan waktu yang harus berjalan hingga ber kilo-kilo meter untuk sampai ke kebun mereka.
“Saya rasa untuk yang hunian baru ini sudah selayaknya kita sediakan untuk masyarakat Desa Kawasi, tinggal pelaksanaannya mengenai pemindahan dan itu nantinya dari pemerintah daerah, kami hanya menyiapkan banguan serta sarana dan fasilitas pendukung yang lengkap,” jelasnya.(red/SMG)