TERNATE – Hari pertama masuk kantor setelah libur panjang lebaran Idulfitri 1445 Hijriah, puluhan perugas satgas sampah yang juga merupakan operator armada kendaraan roda tiga datangi kantor walikota pertanyakan pemangkasan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada pemerintah kota Ternate.
Puluhan petugas yang datang itu disertai membawa 20 armada yang bermuatan sampah dibawa serta ke kantor walikota dan secara berjejeran diparkirkan di depan kantor walikota.
Langkah itu dilakukan sebagai bentuk protes dan mempertanyakan adanya pemotogan kuota BBM untuk operasional armada yang mereka gunakan. Mereka hawatir jika terjadi pengurangan akan berdampak pada pelayanan operasional di lapangan yang tidak maksimal.
“Kita dapat informasih bahwa jata minyak akan dikurangi sehingga kami datang kesini,minya 10 liter infirmasih akan dikurangi, jadi tidak terima kalau 5 liter tidak mencukupi jadi harus jelas kami harus minta harus 10 liter,” ucap M. Mudin, salah satu operator armada sampah.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, kehadiran para petugas operator armada sampah itu bukan melakukan aksi protes, namun mereka hanya memperjelas informasih terkait akan dilakukan pengurangan kuota BBM untuk armada mereka.
“Tadi kebutulan pas mereka lagi angkat sampah di lingkungan kemudian datang kesini untuk mengkonfirmasih jadi mereka tidak melakukan aksi namun mereka datang hanya untuk menanyakan adanya wacanakan pengurangan kuota BBM dari 10 liter biasanya mereka terima setiap bulan, katanya maudikurangi menjadi 5 liter”, kata Rizal, kepada jurnalone.id, Selasa (16/4/2024).
Dia menjelaskan, informasi yang diterima para satgas dari pihak kecamatan Ternate Selatan itu tidak benar adanya pemotogan atau pengurangan kuota BBM, namun informasih tersebut disampaikan oleh oknum tertentu pada staf kecamatan tersebut sehingga menimbulkan tanya pada operator armada sampah khusnya armada roda tiga tersebut di kecamatan Ternate Selatan.
“Padahal informasih ini juga ternyata belum pasti yang disampaikan salah satu oknum di kantor camat di Ternate Selatan. Jadi tidak ada pemotongan, belum ada pembayaran sama sekali”, ujar Sekot Ternate itu.
Sekot Ternate itu memastikan informasi pengurangan kuota BBM bagi setiap armada yang membuat para operator ramai-ramai mendatangi kantor walikota disebabkan adanya miskomunikasi saja antara pihak kecamatan dengan para operator armada sampah.
“Jadi miskomunikasi ini antara teman-teman yang membawa armada viar dengan pihak kecamatan ini yaitu pembayaran saja belum maka pemotongannya ada dimana, setelah dicek ternyata permasalahanya ada disitu, sehingga saya tadi koordinasi dengan camat, bendahara, dan staf terkait di kantor camat bisa untuk melakukan pembayaran besok atau lusa karena hari ini baru kita masuk kantor”, jelasnya.(red/SMG)